"Sekolah minggu saya tahu, nyanyian natal malam kudus kita tahu. Teman-teman saya Kristen yang masuk sekolah Yapis itu bisa baca alfatihah, benar ini. Begitupun sebaliknya kalau saudara-saudara kami Kristen yang sekolah di Yapis dia pasti tahu baca alfatihah, dan gak ada masalah tuh," ujar Bahlil
"Saya ini kan YPK di SMP, SMEA nya di Yapis, jadi kalau kami Islam yang sekolah di YPK itu harus tahu nyanyian malam kudus, sekolah minggu," jelasnya
Bahlil menceritakan kisah hidupnya di kawasan Indonesia Timur pada umumnya dengan maksud mengartikan indahnya sebuah perbedaan. Hal itu dengan harapan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk mempertajam polarisasi.
"Maksudnya apa teman-teman, udahlah ini barang kan sudah terjadi, masa nenek moyang kita yang sekolahnya nggak panda-pandai seperti kita aja mereka bisa menjaga ini," jelas Bahlil
Menteri asal Papua itu meminta agar perbedaan yang ada di Indonesia harus dihargai oleh setiap warga negara dan tidak harus mengolok-olok satu dengan yang lain. Pasalnya, perbedaan tidak hanya pada agama dan politik tetapi konteks ekonomi juga. Oleh sebab itu, sinergitas antar anak bangsa perlu dijaga untuk kebaikan ekonomi bangsa ke depan.
“Perbedaan ini harus kita hargai karena sudah ada sejak kita lahir tapi bagaimana memenej, tidak perlu kita mengolok satu sama lain," terang Bahlil
"Perbedaan itu bukan hanya dalam konteks agama tapi juga konteks ekonomi, Islam memang mayoritas tapi ekonominya tak sebaik saudara-saudara kita yang ada di agama atau etnis lain, hingga perlu ada sinergitas yang baik dan produktif pada kemajuan bangsa,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T