Suara.com - Amerika Serikat (AS) sedang dilanda krisis perbankan setelah sejumlah bank negeri Paman Sam mengumumkan kebangkrutan mereka karena krisis modal. Krisis perbankan AS ini diperkirakan banyak pihak akan menjalar kesejumlah negara global, termasuk Indonesia.
Lantas bagaiamana nasib dengan perbankan Tanah Air, apakah akan terpengaruh atau tidak?
Diketahui Silicon Valey Bank (SVB) dan Siganture Bank mengalami kebangkrutan, sementara Credit Suisse sedang mengalami krisis.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI) Firman Mochtar mengatakan ada dua faktor mengapa kebangkrutan SVB tak akan berdampak pada RI. Pertama, kecilnya eksposur sektor keuangan RI ke SVB.
Kedua, industri perbankan Indonesia cukup kuat yang tergambar dari besarnya jumlah modal. Namun, BI tetap bakal mencermati dampak kebangkrutan perbankan AS yang berpotensi melebar ke banyak sektor, khususnya finansial.
"(Krisis) Credit Suisse sudah disampaikan. Hasil hitungan so far masih oke," kata Firman dikutip Kamis (23/3/2023).
Firman mengatakan BI melakukan stress test menyikapi gejolak perbankan-perbankan luar negeri. Tujuannya melihat seberapa kuat perbankan Tanah Air, dilihat dari segi portofolio hingga aset yang dipengaruhi berbagai indikator ekonomi makro.
"Secara umum memang baik, bila kondisi dan keyakinannya tetap baik. Kalau semua panik, sekuat apapun bisa jadi bermasalah," tegas Firman.
Ia menegaskan kini perhatian Gubernur BI Perry Warjiyo adalah memitigasi perilaku berlebihan selepas kasus SVB hingga Credit Suisse, termasuk penempatan dana di Indonesia. Firman mengatakan BI bakal memitigasi ketidakstabilan, baik di pasar valuta asing (valas) hingga keuangan.
Baca Juga: Hadapi Inflasi dan Krisis Perbankan The Fed Kerek Suku Bunga 0,25 Persen
Pasalnya, kasus kebangkrutan perbankan AS menimbulkan kegamangan penempatan dana, termasuk di negara berkembang, seperti RI. Jika tidak dimitigasi, hal ini berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya