Suara.com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan laba bersih Rp1,983 triliun pada tahun 2022, atau membaik dibanding tahun 2021 yang tercatat rugi Rp1,672 triliun.
Hasil itu membuat perseroan menuliskan laba bersih per saham dilusian yang diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk Rp19,03 per lembar. Selain itu, laba itu dapat memangkas defisit 21,2 persen menjadi Rp7,344 triliun.
Mengutip laporan keuangan BUKA yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (28/3/2023) pendapatan bersih naik 93,5 persen menjadi Rp3,618 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan mitra sebesar 157 persen menjadi Rp1,966 triliun.
Senada, pendapatan dari wahana perdagangan daring terangkat 53,3 persen menjadi Rp1,518 triliun. Demikian juga dengan pendapatan dari Buka Pengadaan yang terkerek 16,6 persen menjadi Rp133,43 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan bengkak 480 persen menjadi Rp2,559 triliun. Senasib, beban umum dan administrasi naik 75,2 persen menjadi Rp2,544 triliun.
Menariknya, beban penjualan dan pemasaran dapat dipangkas 37,3 persen menjadi Rp1,027 triliun.
Terlebih, perseroan mendapatkan operasi lainnya sebesar Rp338,46 miliar. Bahkan tahun 2022, perseroan membukukan laba investasi berupa saham di bursa yang belum direalisasikan Rp3,935 triliun.
Disamping itu, perseroan mendapat bunga deposito bank dan obligasi pemerintah sebesar Rp541,04 miliar, atau naik 139 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat hanya Rp226,6 miliar.
Sehingga Bukalapak dapat menuliskan laba sebelum pajak penghasilan Rp2,27 triliun, membaik dibanding tahun 2021 yang tercatat rugi sebelum pajak penghasilan Rp1,5 triliun.
Baca Juga: Bikin Harta Rafael Alun Meningkat Tajam Setiap Tahun, Apa Itu NJOP?
Sementara itu, total kewajiban berkurang 70,9 persen menjadi Rp907,92 miliar. Pada sisi lain jumlah ekuitas bertambah 12,8 persen menjadi Rp26,487 triliun.
Patut dicermati, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp631,68 miliar. Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp4,039 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok dan karyawan mencapai Rp5,346 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Saham-saham Emiten Ini Diramal Bakal Jeblok Setelah Sri Mulyani Diganti
-
Badai PHK Terus Berlanjut, 321 Wartawan Daily Miror Kehilangan Pekerjaan
-
IHSG Ambruk Pasca Menteri Keuangan Diganti: Ada Peluang Rebound?
-
TPIA Ungkap Progres Pembangunan Pabrik CA-EDC Capai 33 Persen
-
Bank Indonesia : Uang Premier Melonjak Tembus Rp 1.961,3 Triliun
-
Emas UBS Melonjak! Harga Emas Hari Ini Makin Diminati untuk Dibeli
-
Harapan Pengusaha Kepada Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi
-
Traktir Ngopi Temen Pakai Saldo DANA Kaget! Ini Link Buat Rebutan Cuan hingga Rp295 Ribu
-
BUMN Mulai Adopsi Open Source untuk Ekspansi Bisnis
-
Histori Respon Pasar Pasca Reshuffle Menteri Keuangan: Disiplin Fiskal dan Sentimen