Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Perum BULOG Kartosuro, Sukoharjo, Jateng.
Adapun bantuan beras CBP akan dikucurkan pemerintah selama tiga bulan ke depan sebanyak 10 kilogram per keluarga dengan target penerima 21,3 juta keluarga.
Jokowi mengatakan, penyaluran beras ini diharapkan mampu menurunkan harga beras. Ditambah lagi, Jokowi sudah mengecek panen raya di sejumlah wilayah.
“Ini kan pas panen raya, hampir di semua provinsi, saya udah cek di Jawa Timur kemarin, kemudian Sulsel Maros, di Jateng, di Jabar, ini panen raya. Jadi masalah pasokan, suplai tidak ada masalah,” kata Jokowi ditulis Selasa (11/4/2023).
Ganjar yang mendampingi Jokowi meluncurkan bantuan CBP menyebut stok beras di gudang BULOG terpantau aman. Ganjar pun berkomitmen untuk menjaga stabilisasi harga beras jelang lebaran.
“Kalau stabilisasi salah satunya adalah menyampaikan atau mendistribusikan beras bantuan dari pemerintah ini. Mudah-mudahan masyarakat juga bisa mengurangi biaya membeli beras,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, peluncuran bantuan ini merupakan sebagian bentuk operasi pasar, sehingga stabilisasi harga masih akan terus diupayakan. Di samping itu, Ganjar menyebut harga dan produktivitas padi di tingkat petani sedang bagus.
Sebab itu Ganjar berharap harga beras bisa terus stabil sampai lebaran 2023 nanti. Menurut Ganjar hal ini akan berdampak pada penurunan angka inflasi di Jateng.
“Maka tugas kita di daerah sekarang menjaga stabilisasi itu dengan cara operasi di pasar, kemudian stok. Kalau dua itu terjadi insya Allah beres termasuk ujungnya nanti pengendalian inflasi,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Jateng kerap disebut sebagai lumbung beras nasional lantaran kondisi geografisnya yang bagus dan program serta upaya peningkatan produktivitas petani yang dilakukan.
Produksi padi Jateng mencapai 9,2 juta ton padi atau setara 5,4 juta ton beras dengan surplus padi sebanyak 1,2 juta ton. Lumbung beras terbesar di Kabupaten Sragen memiliki luas panen sebanyak 131,9 ribu hektare dan 805,8 ribu ton produksi gabah kering giling (GKG).
Adapun sentra penghasil beras Jateng tersebar di beberapa wilayah, antara lain Sragen, Grobogan, Cilacap, Demak, Pati, Blora, Brebes, Pemalang dan Wonogiri.
Hasil beras telah disuplai secara nasional, seperti ke Jakarta, Maluku, Kalimantan Selatan, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.
Tak hanya nasional, beras organik yang dihasilkan Kabupaten Wonogiri telah diekspor ke luar negeri yaitu Amerika Serikat, Perancis, Italia, Singapura, dan Malaysia. Sementara Kabupaten Sragen mampu memproduksi beras dengan kualitas premium yang sudah tembus pasar Arab Saudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak