Suara.com - Ketua Umum Ganjaran Buruh Berjuang (GBB), Lukman Hakim mengatakan aksi May Day 2023 yang jatuh pada 1 Mei 2023 harus menjadi momentum bagi buruh Indonesia.
Sebab, aksi tersebut berada pada periode tahun politik elektoral 2024.
Menurut dia, buruh Indonesia harus memiliki peran perubahan bukan sekadar pembawa tuntutan normatif.
"May Day tahun ini ada pada periode tahun politik elektoral yang harus jadi momentum bagi buruh untuk berperan sebagai pembawa perubahan," kata Lukman ditulis Senin (1/5/2023).
Dia menjelaskan perubahan yang dimaksud adalah berkolaborasi dengan kandidat presiden dengan konsep-konsep strategis yang berorientasi pada kepentingan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Buruh Indonesia harus terlihat langsung dan konkrit dalam memenangkan calon Presiden.
Dia mengatakan buruh Indonesia harus punya calon presiden yang akan menjadi presiden buruh Indonesia.
"Dalam momentum May Day 2023 ini GBB kembali menegaskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai capresnya kaum buruh dan siap memenangkan Bapak Ganjar Pranowo sebagai presidennya buruh Indonesia," seru Lukman.
Dia menambahkan dalam 5 bulan terkahir GBB telah menghimpun dan berkolaborasi dengan berbagai serikat buruh di antaranya, forum HRD, Asosiasi Pengusaha, maupun Perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu May Day dan Kenapa 1 Mei Libur? Berikut ini Penjelasan Lengkapnya!
GBB telah melakukan berbagai kegiatan di level akar rumput untuk penggalangan dukungan kepada Bapak Ganjar Pranowo sebagai presiden dengan mengusung konsep kegiatan berupa Panggung Ganjaran Buruh Berjuang, Warung Ganjaran Buruh Berjuang, Forum Musyawarah Hubungan Industrial/FMHI, dan Komisi Nasional Hubungan Industrial/Komnas HI.
FMHI dan Komnas HI merupakan konsep solusi strategis yang bisa menjawab problematika Hubungan Industrial selama ini, mereduksi konflik Hubungan Industrial, menata dasar-dasar penguatan industri nasional, dan kesejahteraan buruh.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjend GBB Kelik Ismunanto menambahkan konsep kebijakan hubungan industrial ke depan harus betul-betul berbasis pada nilai-nilai Pancasila.
Hal itu, kata Kelik sejalan dengan karakter kepemimpinan Ganjar Pranowo selama ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina GBB, Ferry Indrianto, menegaskan GBB merupakan episentrum relawan gerakan buruh pendukung Bapak Ganjar Pranowo.
“Dengan jumlah pekerja formal sebesar 55,06 juta jiwa dan pekerja informal 80,24 juta orang, GBB punya peranan yang sangat vital untuk memenangkan Bapak Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI 2024,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera