Suara.com - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjalin kerjasama dengan Pupuk Kaltim dalam mengelola kawasan konservasi laut di Kota Bontang. Jalinan kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang dilaksanakan di Kantor DKP Provinsi Kaltim.
Kepala DKP Kaltim, Irhan Hukmaidy menjelaskan bahwa kerjasama tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan ruang laut sebagaimana yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 27 tahun 2021 tentang Kawasan Konservasi di Kota Bontang.
Irhan mengatakan, pengelolaan kawasan konservasi kelautan memang kewenangannya berada di Pemerintah Provinsi. Namun dalam proses pengelolaannya, Pemerintah tentunya tidak bisa bergerak sendiri, untuk itu diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Pupuk Kaltim.
"Apalagi sejauh ini kita juga belum memiliki UPTD khusus untuk pengelolaan kawasan konservasi kelautan, makanya kita perlu kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya ini dengan Pupuk Kaltim di kawasan Bontang," kata Irhan ditulis Selasa (9/5/2023).
Secara aturan, ungkap Irhan, penandatanganan kerjasama tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri kelautan Nomor 21 tahun 2015 tentang perjanjian kerjasama kemitraan.
"Ini sebenarnya sudah melewati beberapa pembahasan bersama pihak Pupuk Kaltim, Alhamdulillah hari ini kami bisa melakukan penandatanganan kerjasama," ujarnya.
Irhan berharap melalui kerjasama tersebut, pengelolaan kawasan konservasi kelautan kedepannya dapat lebih maksimal, terutama melakukan pemetaan terkait potensi-potensi yang perlu ditingkatkan pengelolaannya.
"Tentu harapan akhirnya pengelolaan kawasan konservasi kelautan ini bisa terus di lestari dan berkelanjutan, sehingga dapat terbentuk ekosistem yang pulih kembali serta dapat dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi," serunya.
Sementara Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta menyampaikan terimakasih kepada DKP Kaltim yang telah menyambut baik upaya kerjasama tersebut.
Baca Juga: Kembangkan Program Keramba Jaring Apung, Badak LNG Belajar ke Pupuk Kaltim
"Semoga sinergi yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat semakin kuat dan berkesinambungan," ucap Hanggara.
Hanggara mengatakan, sebenarnya Pupuk Kaltim sejak tahun 2009 telah berkomitmen untuk meningkatkan rehabilitasi pengelolaan kawasan konservasi kelautan, terutama di Kota Bontang.
Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti rehabilitasi taman laut yang berdekatan dengan kawasan Pupuk Kaltim melalui penanaman terumbu karang dengan luasan mencapai 10 Hektar (Ha).
Dalam prosesnya, jelas Hanggara, Pupuk Kaltim melibatkan kelompok nelayan yang dulunya pernah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan pengeboman yang berdampak besar bagi kerusakan terumbu karang.
"Salah satu kelompok ini bernama Kimasea yang telah dibentuk sejak tahun 2017. Kimasea bersama Pupuk Kaltim telah berhasil menurunkan ratusan terumbu buatan yang bertujuan untuk memperbaiki ekosistem terumbu karang di perairan Bontang," jelasnya.
Menurut Hanggara, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, hal tersebut terlihat dari cakupan terumbu karang yang sudah tumbuh mencapai 3.557 meter persegi dan area jelajah nelayan yang menjadi semakin dekat karena perbaikan ekosistem ikan dan ketersediaan ikan yang semakin lebih baik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
4 Syarat Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Siapa Saja Bisa Ajukan?
-
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045