Suara.com - Indonesia memiliki potensi untuk terus mengembangkan kewirausahaan dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dilansir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini sebesar 3,47%.
Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur, pengusaha, maupun wirausaha minimal sebesar 4 persen dari total populasi penduduk agar bisa menjadi negara maju. Pemerintah mengharapkan 1 juta wirausaha baru lahir di tahun 2024 sebagai salah satu upaya Indonesia menjadi negara maju.
Untuk itu HIPMI Jaya dan Inspigo ikut berupaya mengembangkan potensi para wirausaha muda, lewat inisiasi program edukasi Mentorin Bisnis. Program ini tersedia di Jaya Academy, sebuah platform pendidikan kewirausahaan milik HIPMI Jaya, yang tersedia di platform Inspigo.
Ketua Program Jaya Academy, Mahanugra Kinzana mengatakan, Program ini dirancang untuk membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat di Indonesia, dengan memberikan peluang bagi individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis yang sukses dan berkelanjutan.
"Program ini kami inisiasi agar para pengusaha muda dapat memiliki akses ke konten tips dan trik yang jarang dibahas diluar sana, langsung dari para senior bisnis di Indonesia mengenai kewirausahaan," ujarnya yang dikutip, Rabu (10/5/2023).
Program Mentorin Bisnis didedikasikan bagi para pengusaha muda untuk mengembangkan bisnis mereka, serta terlibat dalam membangun ekonomi negara yang kuat dan berkelanjutan.
HIPMI Jaya dan Inspigo juga berkolaborasi dengan mentor-mentor tokoh bisnis terkemuka seperti Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy dan Ketua Umum KADIN Indonesi, Shinta Nurfauzia, Co-Founder & Co-CEO Lemonilo, serta Sona Maesana, Pengusaha dan Ketua Umum HIPMI Jaya, untuk menghadirkan tips dan problem solving dalam berwirausaha.
Melalui kolaborasi antara HIPMI Jaya dan Inspigo, Mentorin Bisnis akan menggandeng para mentor dan praktisi bisnis berpengalaman yang akan membimbing peserta dalam menghadapi tantangan dalam bisnis.
Membangun jaringan dan kemitraan dengan industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk memperkuat dukungan terhadap wirausaha dan pengusaha. Menyediakan program pendampingan dengan tokoh yang komprehensif, mencakup aspek-aspek penting dalam mengembangkan dan mengelola bisnis yang sukses.
Baca Juga: ASEAN Akan Jadi Pusat Stabilitas dan Ekonomi Dunia
"Sebagai seorang pengusaha, tentunya kita perlu ekosistem yang mendukung dan sosok yang dapat menjadi mentor tempat kita bertanya dan belajar dalam mengembangkan bisnis," kata Tyo Guritno, Co Founder dan CEO Inspigo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
-
Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Usai Adik Prabowo 'Kempit' Saham IKS, COIN Umumkan Agenda Genting Akhir Tahun!
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun