Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan hasil lelang 7 Surat Utang Negara (SUN), dimana pemerintah berhasil mengkantongi Rp15 triliun.
Tercatat, ada tujuh seri SUN yang dilelang pada Selasa (16/5/2023) kemarin, dengan nilai penawaran yang masuk sebesar Rp65, 44 triliun.
Dari keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan, seri SPN12230818 (reopening) yang jatuh tempo pada 18 Agustus 2023, jumlah yang dimenangkan Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 4,279 persen.
Kemudian, seri SPN12240201 (reopening) jatuh tempo pada 1 Februari 2024, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,6 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,27941 persen.
Selanjutnya, seri FR0095 (reopening) jatuh tempo pada 15 Agustus 2028, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp2,3 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,04642 persen.
Lalu, seri FR0096 (reopening) jatuh tempo pada 15 Februari 2033, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp2,8 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,36362 persen.
Kemudian, seri FR0098 (reopening) jatuh tempo pada 15 Juni 2038, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp4,65 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,62937 persen.
Ada juga seri FR0097 (reopening) jatuh tempo pada 15 Juni 2043, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,75 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,6922 persen.
Dan, seri FR0089 (reopening) jatuh tempo pada 15 Agustus 2051, dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp900 miliar dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,85991 persen.
Baca Juga: Resiko Memberi Utang, Buya Yahya: Jangan Paksa untuk Dikembalikan!
“Dengan mempertimbangkan yield surat berharga negara yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 15 triliun pada lelang hari ini,” sebut pernyataan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan yang dikutip Rabu (17/5/2023).
Kondisi pasar global cenderung stabil dipengaruhi oleh rilis data inflasi Amerika Serikat yang cenderung menurun. Hal ini meningkatkan ekspektasi investor bahwa The Fed akan mulai dovish pada akhir kuartal III 2023.
“Kondisi tersebut mendorong peningkatan minat investor pada lelang surat utang negara hari ini. Incoming bids hari ini sebesar Rp 65,45 triliun naik dari Rp 44,99 triliun dibanding lelang sebelumnya,” tulis Ditjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan.
Penawaran masuk investor asing pada lelang surat utang negara kemarin (16/5), meningkat menjadi Rp14,1 triliun dari Rp9,66 triliun pada lelang sebelumnya.
Adapun jumlah penawaran masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri surat utang negara tenor 15 tahun, yaitu Rp6 triliun atau 42,9 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,94 triliun atau 12,93 persen dari total penawaran yang dimenangkan.
Mayoritas demand investor lelang kali ini pada seri surat utang negara dengan tenor yang lebih panjang, yaitu tenor 10 dan 15 tahun dengan total penawaran sebesar Rp38,93 triliun (59,48 persen dari total penawaran masuk) dan dimenangkan sebesar Rp7,45 triliun (49,67 persen dari total penawaran yang dimenangkan).
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
Terkini
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun