Suara.com - “Saya upayakan semua. Kita lakukan semua upaya, promosi inovasi harus terus dilakukan agar produk kami laku,” Andhika Praditya memulai perjalanan usahanya dari nol yang kini berhasil tembus pasar Eropa.
Berbincang dengan Redaksi Suara.com pada Rabu (23/5/2023), Andhika menceritakan, awal mulanya ia sama sekali tidak bermaksud untuk mendirikan usaha, melainkan hanya ingin memanfaatkan limbah skateboard.
Ide yang tercetus saat duduk di bangku SMA itu jadi titik awal dirinya membuat berbagai kreasi yang berbahan dasar papan skateboard.
“Tahun 2009, itu ada ide bikin dari papan skateboard karena karakternya yang unik,” kata dia.
Merintis dari usahanya dari nol, Andhika mengaku merasakan jerih payah membangun usahanya tersebut.
“Saya memulai Loosewood dari nol alias tanpa modal,” ungkap Andhika.
Rasa ingin tahu yang besar jadi salah satu modal penting bagi Andhika untuk memulai Loosewood.
“Ketika memulai usaha dulu, sebenarnya ada rasa takut salah langkah. Jadi, saya sangat berhati-hati ketika dulu ingin mengeluarkan uang demi kebutuhan usaha sehingga waktu awal mendirikan usaha saya benar-benar memanfaatkan barang yang sudah ada,” kata Andhika.
Hal ini ia lakukan karena khawatir pembelian barang atau kebutuhan yang berlebihan di awal usaha justru akan memberatkan keuangan. Terlebih lagi, saat itu Andhika masih berstatus mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS).
Baca Juga: BRImo Makin Dipopulerkan Pada Wong Kito, Lebih Praktis Tanpa Kartu ATM
Seiring berjalannya waktu, ketika usahanya yang ia mulai tanpa modal itu mulai menghasilkan uang, Andhika kemudian benar-benar memanfaatkan uang jerih payahnya itu untuk membeli kebutuhan yang tepat.
“Jadi, uang yang didapat dari usaha ya harus dibelikan atau diinvestasikan untuk perkembangan usaha juga. Biar uangnya muter,” jelas Andhika.
Andhika menjual karyanya melalui mini galeri loosewood yang berada di Jalan Raden Saleh Stabelan Nomor 104, Kota Solo. Selain itu, ia juga memanfaatkan keberadaan website dan media sosial sebagai sarana untuk memasarkan produknya.
Terhantam Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 yang menyebar dengan cepat sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020 silam menjadi momen pahit bagi para pelaku usaha. Tidak terkecuali Loosewood, Andhika menuturkan, wabah Virus Corona berdampak sangat signifikan terhadap usaha yang kala itu tengah ia rintis.
“Usaha di bidang fashion, termasuk kami benar-benar merasakan tekanan ekonomi. Bahkan, bisa dibilang saat itu loosewood hampir mati total,” kata dia.
Berita Terkait
-
Gencarkan UMKM Lewat Pelatihan Membuat Serbuk Jahe Merah Bagi Warga
-
Capai Rp989,6 Triliun, Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh
-
Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh Capai Rp989,6 Triliun
-
Pemberian 1.500 NIB Serentak Dilakukan untuk Para Pemilik Usaha di Indonesia
-
BRImo Makin Dipopulerkan Pada Wong Kito, Lebih Praktis Tanpa Kartu ATM
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
-
Didampingi PNM Urus Dokumen Usaha, Ibu Rantiyem Mantap Kembangkan dan Wariskan Usaha Batik
-
Syarat dan Cara Mengikuti Lelang di Pegadaian, Waktunya Berburu Barang Berharga Murah
-
Purbaya soal Pejabat Kemenkeu Diperiksa Kejagung: Itu Masa Lalu, Bukan Sekarang
-
IHSG Menguat Tipis Sore Ini, Apa Saja Saham yang Cuan
-
Ekonom Buka Data Soal Perlunya Kebijakan Moratorium CHT
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Karier dan Pendidikan Victor Rachmat Hartono: Bos PT Djarum
-
Purbaya Umumkan Defisit APBN Rp 479,7 Triliun per Oktober 2025, Klaim Masih Aman