Akibat dari pandemi COVID-19, Andhika merasakan usahanya merugi lantaran toko tidak bisa dibuka karena kebijakan PPKM sehingga penjualan turun drastis.
Tidak ma uterus terpuruk, Andhika melakukan berbagai usaha agar bisnis yang ia bangun tersebut tetap bisa ‘bernapas’ di tengah kondisi ekonomi yang tertekan akibat pandemi Virus Corona, salah satunya pemasaran secara online melalui marketplace dan media sosial.
Jerih payahnya terbayar lunas, Loosewood yang dibesarkan Andhika sejak delapan tahun lalu kini memiliki omzet hingga mencapai Rp30 juta dalam satu bulan.
Omzet itu ia dapatkan melalui penjualan produk Loosewood yang dihargai cukup terjangkau, seperti cincin mulai dari Rp100 ribu, jam tangan sekitar Rp400 ribu, dan kacamata seharga Rp700 ribu.
Menurut Andhika, seorang pengusaha terlebih dahulu harus mencintai usaha yang ia dirikan sebelum mendirikannya.
Hal ini, kata dia, nantinya akan menjadi pondasi bagi si pemilik usaha untuk tetap memiliki tujuan ketika bisnisnya tidak berjalan sesuai dengan harapan.
“Untuk teman-teman yang saat ini sedang berusaha membesarkan usahanya, pasti mengalami momen di mana bisnis terasa jalan di tempat. Jangan pernah lupa untuk selalu melakukan inovasi dan riset,” ujar Andhika.
Keduanya, kata Andhika, menjadi dua faktor kunci bagi usaha agar terus berkembang di masa depan.
“Mungkin, ada momen-momen tertentu yang akan membuat kita merasa seperti putus asa. Nah, saat itulah kalian harus yakin dan jangan pernah berhenti mengusahakan UMKM kalian,” kata dia.
Baca Juga: BRImo Makin Dipopulerkan Pada Wong Kito, Lebih Praktis Tanpa Kartu ATM
Tembus Pasar Eropa
Perjuangan pantang menyerah Andhika jadi salah satu faktor yang membuat Loosewood kini menembus pasar Eropa.
Dengan dukungan BRI UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR, usaha milik Andhika itu terpilih menjadi salah satu peserta Tong Tong Fair (TTF) 2022 di Belanda.
Untuk diketahui, BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR merupakan event tahunan yang diselenggarakan PT BRI (Persero) Tbk untuk mendukung para pelaku UMKM nasional agar naik kelas.
Andhika jadi satu dari sekian UMKM yang naik kelas dengan dukungan BRI. Dengan kesempatan yang diberikan, semakin besar peluang UMKM untuk memperluas jangkauan pasar hingga menembus pasar global.
Menurut Andhika, program BRI tersebut merupakan gerbang awal usahanya menuju pasar global hingga kini dia menerima pesanan dari luar negeri.
Berita Terkait
-
Gencarkan UMKM Lewat Pelatihan Membuat Serbuk Jahe Merah Bagi Warga
-
Capai Rp989,6 Triliun, Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh
-
Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh Capai Rp989,6 Triliun
-
Pemberian 1.500 NIB Serentak Dilakukan untuk Para Pemilik Usaha di Indonesia
-
BRImo Makin Dipopulerkan Pada Wong Kito, Lebih Praktis Tanpa Kartu ATM
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS