Suara.com - Emiten tambang nikel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau TBP bersiap membagikan dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun atau Rp22,189 per saham kepada pemegang saham.
Kesepakatan ini diperoleh usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 28 Juni 2023. Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang mewakili 57.307.026.300 saham atau 90,82% dari total saham NCKL.
Nantinya, dividen ini akan dibagikan kepada 63,09 saham NCKL. Dividen tunai tersebut merupakan 30% dari laba bersih TBP pada tahun buku 2022, yang mencapai Rp4,66 triliun. Selain itu, TBP juga menetapkan Rp8 miliar atau 0,17% dari laba bersih sebagai dana cadangan wajib.
Berikut adalah jadwal lengkap pembagian dividen TBP:
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Pembagian Dividen Tunai di situs web BEI: 4 Juli 2023
- Tanggal Pencatatan (recording date): 12 Juli 2023
- Cum Dividen untuk Perdagangan Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 10 Juli 2023
- Ex Dividen untuk Perdagangan Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Juli 2023
- Cum Dividen untuk Perdagangan Pasar Tunai: 12 Juli 2023
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 13 Juli 2023
- Pembayaran dividen: 3 Agustus 2023
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. dan anak perusahaannya mencatat laba bersih sebesar Rp4,7 triliun pada tahun 2022, meningkat 137,1% dari Rp2,0 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh laba bersih entitas induk yang mencapai Rp2,91 triliun, naik 307,7% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp715 miliar.
Pendapatan usaha perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp9,6 triliun pada tahun 2022, naik 16,3% dari Rp8,2 triliun pada tahun 2021.
Peningkatan pendapatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan di perusahaan dan anak perusahaannya, seperti yang dijelaskan dalam keterangan tertulis dari Trimegah Bangun Persada.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban pokok penjualan sedikit meningkat menjadi Rp4,89 triliun pada tahun 2022 dibandingkan dengan Rp4,51 triliun pada tahun sebelumnya.
Sedangkan, beban penjualan, umum, dan administrasi mengalami penurunan menjadi Rp889,91 miliar dari Rp948,49 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan dari sumber lain juga meningkat menjadi Rp198,55 miliar dari Rp72,40 miliar pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: IMF Minta Jokowi Hentikan Hilirisasi Ekspor Nikel, Bahlil: Tidak Perlu Ikut Campur!
Pada tahun 2022, perusahaan tidak mengalami kerugian penghentian produksi. Hal ini berbeda dengan tahun 2021, di mana NCKL mengalami kerugian sebesar Rp11,92 miliar akibat penghentian produksi.
Berita Terkait
-
Indonesia Jadi Penguasa Nikel Dunia, Begini Datanya
-
IDSurvey Cetak Dividen Tinggi untuk Pemegang Saham
-
IMF Pernah 'Cawe-cawe' Ekonomi Indonesia, Bikin Proyek Strategis Era Soeharto Mangkrak
-
ASDP Setor Dividen ke Negara Sebesar Rp101 Miliar
-
IMF Minta Jokowi Hentikan Hilirisasi Ekspor Nikel, Bahlil: Tidak Perlu Ikut Campur!
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME