Perusahaan logistik dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang baik berkat real-time monitoring dan penyediaan data yang difasilitasi oleh Internet of Things (IoT). Di Indonesia, perusahaan logistik telah mengadopsi teknologi IoT untuk pengiriman layanan logistik, pelacakan aset, serta pemantauan pengiriman dan kargo.
Perusahaan yang menyediakan jasa layanan kurir, ekspres, dan parsel (28%) adalah yang terdepan dalam penggunaan teknologi IoT, diikuti oleh perusahaan pelacakan barang rantai dingin seperti barang yang mudah rusak dan obat-obatan (23%), dan perusahaan pelacakan barang besar seperti barang yang tahan lama dan furnitur (22%).
Aplikasi IoT untuk manajemen inventaris (21%), manajemen armada (18%), dan manajemen gudang (17%) adalah yang paling populer di antara perusahaan logistik Indonesia.
Ke depannya, perusahaan logistik di Indonesia tertarik berinvestasi pada artificial learning dan machine learning (48%), robotika (37%), dan drone (34%), untuk meningkatkan daya tarik industri. Teknologi-teknologi ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja (46%), meningkatkan kemampuan teknologi (43%), dan mengurangi biaya tambahan (41%).
Selain itu, kesadaran tinggi terhadap rantai pasokan di suatu perusahaan dapat menghasilkan tata kelola dan kepatuhan yang lebih baik terhadap prinsip dan nilai bisnis. Ini juga menunjukkan kepada perusahaan bagaimana bekerja lebih efisien dan produktif. Berapa banyak data yang harus disediakan untuk umum dan tingkat perincian bisa menjadi keputusan penting.
Solusi dari HERE Technologies menawarkan cara untuk meningkatkan rantai pasokan global dan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas sekaligus memangkas biaya produksi. Dan juga, terus membangun kemampuan sekaligus meningkatkan kemitraan untuk meningkatkan penawarannya pada penggunaan Internet of Things (IoT) yang berbasis data di sektor otomotif, perusahaan, hingga pengalaman lokasi yang berpusat pada konsumen.
“Industri Logistik di Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh secara optimal. Walaupun pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya tarik sektor ini, masih banyak yang harus dilakukan untuk mendorong perusahaan logistik beralih ke teknologi lokasi guna merampingkan/mempersingkat proses logistik dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi negara.” kata Abhijit Sengupta, Direktur Senior & Kepala Bisnis untuk Asia Tenggara dan India di HERE Technologies.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing