Suara.com - Sandiaga Uno berkomitmen dan konsisten dalam mendorong penciptaan lapangan kerja baru melalui UMKM juga untuk para petani. Fokus dalam hal ini, UMKM Sahabat Sandi Belitung dan Yogyakarta inisiasi mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi ratusan petani dan UMKM.
Dikordinatori langsung oleh Haryanto, Ketua Wilayah UMKM Sahabat Sandi Belitung, Diantri Lapian mengatakan pelatihan yang dilaksanakan di Belitung merupakan pelatihan kewirausahaan bagi para petani menghasilkan pupuk kompos secara mandiri dengan kualitas lebih baik dibandingkan pupuk anorganik. Menurutnya, program tersebut menjadi solusi bagi masyarakat Desa Lasar untuk meringankan beban pembelian pupuk.
"Pembuatan pupuk kompos sangat di butuhkan petani dan masyarakat Belitung, karena sulit didapatkan dan mahal. Sehingga kami tergerak untuk segera memberikan pelatihan memproduksi pupuk sendiri dengan cepat untuk dijadikan produk usaha, jadi problem kesulitan mendapatkan pupuk dan efisien bisa tercapai,” kata Diantri selaku Ketua Gemawira Pusat di Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, ditulis Kamis (20/7/2023).
Lebih lanjut, Diantri menegaskan program pupuk kompos secara mandiri diprioritaskan di desa-desa pertanian. Ia pun berharap dapat mendorong kemampuan para petani dan meningkatkan pendapatan ekonomi lebih bagi keluarganya.
"Pelatihan wirausaha kepada masyarakat dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi yang belum punya usaha dan UMKM naik kelas bagi yang sudah punya usaha. Maka program ini prioritas serta berkelanjutan di dusun dan desa pertanian," ujar Diantri.
Sandiaga Uno berkomitmen dan konsisten dalam mendorong penciptaan lapangan kerja baru melalui UMKM. Sehingga, program-program relawan dipastikan mempercepat fokusnya.
"Selain mendorong program-program kami, Pak Sandi juga membantu mempromosikan, membeli produk-produk UMKM serta membuka jalan untuk permodalan. Dengan Pak Sandi terlibat langsung seperti ini, masyarakat semakin semangat dan tergerak untuk membuka usaha dan juga meningkatkan mutu produknya naik kelas," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Gemawira wilayah lainnya juga mengadakan pelatihan digital marketing di Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta. Hal ini dilakukan agar para UMKM mengerti bagaimana mempromosikan dan menjual produknya melalui sosial media.
Ketua UMKM Sahabat Sandi dan Koordinator Gemawira Yogyakarta, Arine menuturkan peningkatan teknologi memberikan dampak positif bagi pelaku usaha untuk mempermudah pasar lebih luas. Sehingga sektor UMKM menjadi salah satu golongan usaha yang memerlukan konsep go digital dalam menjalankan bisnisnya.
Baca Juga: Kajol Indonesia Adakan Pelatihan Untuk Bantu UMKM Ojol Brebes Bersatu
“Selain itu dalam pelatihan ini juga para peserta diajarkan bagaimana cara membuat konten yang akan diupload ke medsosnya. UMKM harus go digital agar produknya semakin luas dikenal dan pasarnya semakin besar," jelas Arnie.
Dengan seiring perkembangan waktu dan perubahan perilaku konsumen saat ini lebih condong berbelanja secara online, maka para pelaku UMKM wajib go digital.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok