Suara.com - KPK terus menyelidiki dugaan aksi dari Rafael Alun yang berusaha menyembunyikan uang dan aset miliknya yang berasal dari gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Salah satunya ditempatkan oleh Eks pejabat Ditjen Pajak pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pijat refleksi.
Hal ini didapati setelah memeriksa tiga pimpinan perusahaan pada tanggal 20 Juli 2023. Ketiga saksi yang diperiksa adalah pimpinan money changer Sandi Valas, Ahmad Marzuki; pengusaha bernama Timothy Pieter Pribadhi; dan Komisaris Utama PT Keluarga Segar Sehat, Syamsuri Liga.
KPK menyebut, ketiga saksi tersebut diminta keterangan terkait dengan aliran uang gratifikasi yang ditempatkan oleh Rafael Alun dalam beberapa kegiatan bisnis.
Dugaan sementara, ada uang Rafael yang dimasukkan dalam PT Keluarga Segar Sehat yang bergerak di bidang pijat refleksi. Perusahaan tersebut memiliki beberapa tempat pijat di Jakarta hingga Tangerang.
Rafael Alun diduga menggunakan perusahaan pijat refleksi tersebut untuk mencuci uang, namun belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah uang yang ditempatkan oleh Rafael di perusahaan tersebut.
Selain perusahaan pijat refleksi, restoran milik istri Rafael Alun yang diberi nama Resto Bilik Kayu di Yogyakarta juga banyak disorot karena dugaan sebagai salah satu bentuk pencucian uang pihak terkait.
Bahkan, warganet yang selama ini menyoroti kasus Rafael Alun Trisambodo, @logikapolitikid juga menanyakan kepada KPK terkait dugaan aset Rafael yang berada di Manado. Ia menduga, kekayaan Rafael Akun yang disita baru berkisar 20 persen dari total meski hal ini belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ayah dari Mario Dandy itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka penerima gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang oleh KPK. Selain itu, KPK juga telah menyita 20 aset milik Rafael Alun yang tersebar di beberapa daerah dan total nilai aset mencapai Rp 120 miliar.
Rafael Alun Trisambodo pada Selasa (25/7/2023) lalu mengungkapkan dirinya menolak membantu dalam biaya pengobatan Cristalino David Ozora dengan alasan asetnya telah disita oleh KPK.
"Dalam awal kejadian perkara ini, kami ingin membantu dalam menanggung biaya pengobatan korban, dan kami berani menawarkan bantuan untuk biaya pengobatan tersebut. Namun, saat ini kami harap pengertian dari semua pihak atas kondisi keuangan keluarga kami yang tidak memungkinkan lagi untuk memberikan bantuan finansial. Aset-aset keluarga dan rekening kami sudah diblokir oleh KPK karena saya ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana gratifikasi," ungkap Rafael Alun dalam surat yang dibacakan oleh pengacara Mario Dandy.
KPK menduga, Rafael Alun menerima gratifikasi melalui sejumlah perusahaan konsultan pajak sejak tahun 2011. Rafael diduga memanfaatkan jabatannya di Ditjen Pajak Kemenkeu untuk merekomendasikan perusahaan konsultan pajak kepada wajib pajak.
KPK juga menduga bahwa konsultan pajak tersebut terafiliasi dengan Rafael Alun dan jasa konsultasi pajak dari wajib pajak tersebut diduga masuk ke rekening pribadi Rafael Alun.
Tag
Berita Terkait
-
Rafael Alun Ogah Bayarkan Restitusi Mario Dandy, Apa Itu?
-
Sidang Kasus Korupsi BTS 4G, Pejabat Kominfo Ngaku Terima Tas hingga Ikat Pinggang Mewah Merek LV dan Hermes
-
Sebut Kubu Mario Dandy Tak Niat Bayar Restitusi, Pengacara David Ozora: Mereka Sedang Menggali Kuburnya
-
Kasus Pencucian Uang, Dua Anak Panji Gumilang Kompak Mangkir Panggilan Bareskrim
-
Rafael Alun Minta Hakim Beri Mario Dandy Kesempatan Kedua, Kubu David Ozora: Penjara Sulit Ubah Tabiat Kriminalnya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat