Suara.com - Negara India resmi mengumumkan akan menghentikan ekspor beras ke seluruh dunia, termasuk Indonesia per pekan lalu. Lantas bagaimana dampak penghentian ekspor beras India ini? Apakah harga beras akan makin mahal?
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyatakan Indonesia tidak akan terpengaruh dengan kebijakan penghentian ekspor beras oleh India. Pasalnya pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) hingga saat ini masih banyak bergantung pada produksi dalam negeri meskipun ada tambahan dua juta ton impor. Adapun impor beras tersebut tak dibeli dari India.
Saat ini Bulog masih menyimpan stok beras 735.000 ton ditambah dengan realisasi impor 500.000 ton sebagai penyeimbang. Sementara itu, produksi beras dalam negeri masih terus diserap oleh Bulog. Dalam tiga bulan CBP dimanfaatkan sebagai bantuan pangan beras 640.000 ton ditambah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 600.000 ton yang telah berkontribusi positif terhadap pengendalian inflasi.
Selanjutnya pemerintah menargetkan bantuan masing-masing 10 kg beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Presiden Joko Widodo juga telah memberi tugas kepada Bulog untuk menyerap 2,4 juta ton tambahan beras untuk menjamin stok hingga 2024 mendatang.
Jumlah beras yang cenderung aman ini juga diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kendati demikian, pemerintah tak boleh lalai, apalagi untuk menghadapi fenomena El Nino atau pemanasan suhu yang akan berdampak di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya di bidang pertanian.
Kebijakan Larangan Ekspor Beras India
Pemerintah India resmi melarang ekspor beras dari negara tersebut. Padahal selama ini, India menyumbang 40 persen dari total ekspor beras dunia disusul Thailand dan Vietnam.
Pemerintah India memberlakukan larangan ekspor beras non-basmati, setelah harga beras naik 3 persen dalam sebulan. Gagal panen di sentra-sentra produksi beras seperti Punjab dan Haryana, menyebabkan petani harus menanam ulang padi mereka.
"Untuk memastikan ketersediaan beras putih non-basmati yang cukup, serta untuk menahan kenaikan harga di pasar dalam negeri, maka pemerintah India mengubah kebijakan ekspor," kata Kementerian Pertanian India dalam rilis resmi, dikutip Reuters.
Baca Juga: Menaker: Indonesia Berkomitmen untuk Kerja Sama dengan G20 Atasi 3 Isu Prioritas
Sepanjang tahun ini, pemerintah menyebut harga beras eceran sudah naik 11,5 persen. Jenis beras pecah dan non-basmati mencapai 10 juta ton dari 22 juta ton total ekspor beras India pada 2022. Adapun beras jenis pratanak, yang menyumbang 7,4 juta ton ekspor pada 2022, tidak termasuk dalam larangan tersebut.
Larangan ini menunjukkan kepekaan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi terhadap inflasi pangan, menjelang pemilihan umum tahun depan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
3 Rekomendasi Film Bollywood yang Meningkatkan Semangat Belajar Kamu
-
Duduk Perkara Dua Wanita di India Diarak Tanpa Busana dan Diperkosa Massal
-
5 Fakta Miris Dua Wanita di India Diarak Bugil dan Diperkosa Massal, Adik Dibunuh saat Menyelamatkan
-
Populer di India dan Bangladesh, Berikut 3 Fakta Unik Buah Mangga
-
Menaker: Indonesia Berkomitmen untuk Kerja Sama dengan G20 Atasi 3 Isu Prioritas
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?