Suara.com - Pasokan air bersih di DKI Jakarta menjadi beban tersendiri untuk memenuhi kebutuhan warga ibu kota. Terlebih, Badan Geologi, Kementerian ESDM pernah menyebutkan bahwa 80% air tanah di wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta tidak memenuhi standar persyaratan untuk dijadikan air minum yang berkualitas. Lalu dari mana sumber air bersih bagi warga Jakarta?
Direktur Perumahan dan Permukiman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tri Dewi Virgiyanti mengatakan Kota Jakarta selama ini hanya mampu memenuhi 6 persen air bagi kebutuhan warganya. Sementara itu, 94 persen sisanya didatangkan dari Kabupaten Purwakarta dan Tangerang.
Hal ini menunjukan kebijakan untuk meningkatkan akses air layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 100 persen masyarakat wilayah DKI Jakarta dinilai sangat sulit.
"Air bersih yang dihasilkan PAM Jaya dari sumber 13 sungai di Jakarta hanya sekitar enam persen dari akses air bersih yang dilayani PAM Jaya saat ini," kata Tri Dewi Virgiyanti.
Padahal untuk mencapai salah tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan, setelah memenuhi akses air layak harus ditingkatkan menjadi air aman.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional atau disingkat Susenas tahun 2021, akses air layak di Indonesia saat ini sudah mencapai 91,20 persen, tapi akses air aman baru sekitar 12 persen.
"Air layak adalah air bersih yang sumbernya layak dan sudah di-treatment satu kali, sedangkan air aman adalah air layak yang sudah setara dengan air minum," katanya.
Menurut Dewi, air sungai di Jakarta tidak layak dijadikan sebagai sumber air baku dan rata-rata tercemar ringan hingga sedang. "Ke depan, PAM Jaya akan terus membutuhkan sumber air baku dari luar daerah," katanya.
Sumber air baku untuk layanan air bersih oleh PAM Jaya di Jakarta saat ini berasal dari Waduk Jatiluhur di Purwakarta serta dari Tangerang. Ada kecenderungan di kota-kota besar terjadi pergeseran pola konsumsi air minum, yaitu lebih bergeser ke air isi ulang dan air kemasan.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Cinta Mega, Anggota DPRD Jakarta yang Dipecat usai Kegep Main Judi Slot
Sementara itu, Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, mengatakan, PAM Jaya saat ini melayani akses air bersih melalui perpipaan untuk masyarakat DKI Jakarta sekitar 64 persen. Sedangkan 36 persen lainnya, mendapatkan akses air dari sumber lainnya seperti sumur dan sungai.
Syahrul menjelaskan, persoalan yang dihadapi PAM Jaya untuk meningkatkan layanan akses air bersih terutama masih kurangnya sumber air baku.
Dia menjelaskan, untuk memenuhi target pelayanan 100 persen pada 2030, tidak bisa dilakukan sendiri oleh PAM Jaya tapi harus ada kerja sama serta bantuan dari para pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Jebolan Akademi RB Leipzig Puji Kualitas Anak Didik Shin Tae-yong, Sebut Merasa Tenang Setim dengan Mereka
-
Diperkenalkan ke Publik, Oliver Bias Usung Target Tinggi di Persija Jakarta
-
Tekan Angka Kemiskinan, 80 KK di Desa Plumbungan Dapat Bantuan Air Bersih SPAM
-
Bek Timnas Indonesia Ikut Pendidikan Polisi, Thomas Doll: Saya Tak Senang dengan Keputusan Ini
-
Profil dan Biodata Lengkap Cinta Mega, Anggota DPRD Jakarta yang Dipecat usai Kegep Main Judi Slot
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada