Suara.com - Sukarelawan Mak Ganjar mengajak ibu-ibu di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk memanfaatkan barang bekas menjadi benda yang bernilai ekonomis.
Karena itu, mak-mak pendukung Ganjar Pranowo tersebut mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari barang bekas bagi warga Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, NTB.
Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar NTB Nani Mulyani mengatakan ada sekitar 50 peserta mak-mak di Kota Mataram yang antusias mengikuti pelatihan ini.
Nani mengatakan para peserta dilatih membuat vas, bunga, keranjang, dan tas belanja dari benda yang sudah tidak terpakai seperti gelas air mineral plastik, tutup botol, pembungkus buah, dan tali agar lebih bernilai ekonomis.
"Hari ini kami mengadakan pelatihan kerajinan tangan dari bahan bekas seperti buat vas, bunga, tas dari tutup botol, penutup buah, dan lainnya," ucapnya ditulis Minggu (20/8/2023).
Nani mengatakan pihaknya ingin memaksimalkan sampah daur ulang di wilayahnya untuk bisa dikreasikan oleh warga. Menurut dia, pelatihan ini dilakukan untuk memberdayakan mak-mak agar kreativitasnya meningkat.
"Sampah mudah ditemukan di mana-mana. Daripada dibuang, kami buat kerajinan ini. Jadi, ibu-ibu bisa berkreasi," tuturnya.
Nani mengatakan, dengan kegiatan ini, ibu-ibu di wilayah tersebut terstimulasi untuk membuka bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna meningkatkan perekonomian keluarga.
"Jadi, mereka tahu cara membuat sesuatu yang lebih bermanfaat dari sampah. Mereka juga tahu ini bisa berguna sekali, apalagi bisa menambah perekonomian keluarga," tuturnya.
Baca Juga: 10 Artis Jual Barang Bekas, Ayu Ting Ting Buka Bazar Malah Kena Julid Netizen
Dalam kesempatan ini, Mak Ganjar NTB juga memperkenalkan sosok bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo kepada masyarakat NTB sekaligus mendoakannya agar menjadi presiden Indonesia periode 2024-2029.
"Iya, kami selalu menyosialisasikan sosok Ganjar di setiap kesempatan. Mak-mak sudah banyak yang mengenal Bapak Ganjar. Apalagi kalau suatu saat Pak Ganjar bisa bertemu dengan mak-mak di NTB," katanya.
Sementara itu, Ramlah sebagai peserta menyambut positif pelatihan membuat kerajinan tangan dari barang bekas ini.
"Ini sangat bagus. Dari pelatihan ini, saya mengetahui pentingnya atau manfaatnya pengolahan sampah," ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut, Ramlah membuat bunga, tas, pot dari bahan bekas sampah pembungkus apel, gelas-gelas plastik, dan lain-lain.
Perempuan berusia 40 tahun ini berharap dirinya bisa membuka bisnis pengolahan barang bekas atau sampah untuk menjadi benda yang bernilai jual sehingga bisa menambah pendapatan keluarga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?