Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri Gala Dinner 55th ASEAN Economic Ministers (AEM) di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ganjar untuk menjajaki potensi kerja sama internasional untuk kemajuan Jawa Tengah.
“Kami harapkan potensi-potensi dari ASEAN itu bisa tumbuh, bersama kita bekerja sama di kawasan, termasuk berkaitan dengan banyak hal yang bisa kita samakan dengan ASEAN,” jelas Ganjar saat bertemu dengan sejumlah menteri ekonomi dan perwakilan dari negara anggota ASEAN ditulis Senin (21/8/2023).
Selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar menjalin kerja sama berbagai bidang dengan banyak negara. Di antaranya Australia bidang kesehatan dan energi terbarukan, Malaysia bidang pangan, Thailand bidang pertanian, China bidang tenaga kerja, hingga Norwegia bidang transisi energi.
Kendati sudah berjalan, kerja sama Jateng dengan sejumlah negara ASEAN semakin meningkat. Sehingga kerja sama yang dikukuhkan bisa membuat kedua pihak semakin kuat.
“Kalaulah produktivitas kita sama, market kita juga besar, lalu kemudian kita bisa bersinergi, berkolaborasi, ini kekuatan yang dahsyat,” kata Ganjar.
Ganjar pun menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan kemudahan perizinan untuk menggaet kerja sama banyak negara, termasuk ASEAN. Sebab itu kolaborasi antara Jateng dan stakeholder selalu dilandasi dengan integritas.
“Kalau kemudian dengan ASEAN kita saling menguatkan, tentu tidak terlalu sulit ya. Sehingga produktivitasnya bisa kita tingkatkan, kemudahan izin kita lakukan, penegakkan hukum jalan, saya kira semua (negara) akan datang,” tandas Ganjar.
Selama memimpin Jateng, Ganjar juga menguatkan kerja sama antar provinsi di negara sahabat. Penguatan kolaborasi tersebut menjadi program kerja Ganjar bertajuk ‘Sister Province’.
Sebagai informasi, acara itu tak hanya dihadiri perwakilan negara anggota ASEAN tetapi juga negara mitra ASEAN meliputi Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, India, Australia dan Selandia Baru, serta mitra strategis seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Rusia, dan Inggris.
Baca Juga: Orang RI Belanja di Vietnam Bisa Bayar Pakai QRIS
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang