Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memeriksa pola transaksi pergerakan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) karena mengalami kenaikan harga secara signifikan yang luar biasa atau mengalami Unusual Market Activity (UMA).
Menanggapi hal itu, Direktur CUAN, Diana Arsiyanti menyatakan, mempersilakan regulator bursa menjalankan tugasnya selaku pengawas transaksi bursa sehingga CUAN dihentikan sementara perdagangan efek perseroan (suspend).
“Kami menghargai Bursa melakukan pemeriksaan yang diperlukan, Jika ada indikasi pelanggaran oleh pihak-pihak tertentu,” kata dia dalam paparan publik atas permintaan bursa secara daring, Senin (21/8/2023).
Ia juga bilang, suspend yang mendera efek perseroan di seluruh pasar selama ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk memperhatikan informasi kinerja dan keterangan aksi korporasi perseroan.
“Kami harap, masa suspend ini dapat dimanfaatkan pelaku pasar pertimbangan investasi pada CUAN,” kata dia.
Ia juga memahami, BEI perlu kehati-hatian untuk kembali membuka perdagangan efek perseroan dalam waktu singkat atau wajar.
“Tentu kami akan meberikan informasi dan dokumen apapun yang diperlukan oleh bursa karena bagian dari tugas pengawasan bursa. Tapi tentunya kami berharap, suspend ini dilaksanakan dalam waktu tidak terlalu lama,” pinta dia.
Untuk diketahui, CUAN kembali di suspend diseluruh pasar sejak perdagangan tanggal 18 Agustus 2023 sampai saat ini.
Sebelumnya, CUAN dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 15 Agustus 2023.
Baca Juga: Awal Pekan IHSG Ditutup Menguat Tipis, 312 Saham Bergerak Merah
Tapi oleh regulator bursa, CUAN diperkenankan melenggang dipapan perdagangan sejak sesi I tanggal 16 Agustus 2023.
Sekedar informasi, CUAN tercatat naik signifikan sebesar 24,81 persen atau meningkat 495 point ke harga Rp2.490 per saham.
Jika dibanding pada perdagangan Selasa (1/8/2023) silam atau di awal bulan ini yang masih berada di harga Rp1.685 per saham, maka hingga Senin (14/8/2023), saham CUAN tercatat telah mengalami kenaikan harga hingga 47,7 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2