Suara.com - Museum Nasional yang berada di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat alami kebakaran pada Sabtu (17/8) malam kemarin. Si jago merah itu membakar Gedung A Museum Nasional Indonesia, di mana enam ruangan hangus.
Terlepas dari hal itu, Museum Nasional yang biasa disebut Museum Gajah ini juga banyak menyimpan koleksi dari peninggalan masa lalu. Tentunya, nilai dari koleksi itu tak bernilai dengan sejumlah nilai, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Lantas koleksi apa saja yang tak ternilai tersebut?
Seperti dilansir dari museumnasional.or.id, Senin (18/9/2023), Museum Nasional memiliki 190.000 benda-benda bernilai sejarah eyang terdiri dari 7 jenis koleksi yitu Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi dan Sejarah.
"Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi dan hingga saat ini mempunyai 2 gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana Imersifa," bunyi keterangan yang dilansir dari situs tersebut.
Museum Nasional dalam kaitannya dengan warisan budaya adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Adapun, untuk arkeologi yang disimpan di Museum Nasional berupa arca Budha, patung perunggu, celengan, arca Garuda, hingga harta karun dari Muteran. Kemudian, untuk koleksi etnografi yang disimpang di Museum Gajah diantaranya, Alusu, Keris, Gelang Aceh, Kain Koffo, Ani-ani, peralatan debus, dan lainnya.
Selanjutnya, untuk koleksi geografi Museum Nasional menyimpan barang berupa, Sounde Strait, Globe, pistol, pinisi boat, ship's compass, dan masih banyak lagi. Lalu, untuk koleksi keramik yang disimpan yaitu kendi bulan sabit dan plate.
Setelah itu, pada kategori numesmatik dan heladrik tersimpan harta cetakan koin (kasha coin mould) dan rupiah gulden. Pada kategori prasejarah menyimpan koleksi kendi, gelang, kapak seremonial, tas (noken), manik-manik, kapak melengkung, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Kebakaran Museum Nasional Diperkirakan Rusak Sejumlah Koleksi 'Mahal'
Terakhir, untuk kategori sejarah menyimpan koleksi meriam, batu prasasti, patung Raffles, peti hingga bel atau lonceng.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini