Suara.com - Sukarelawan Wanita Nelayan Sedulur Ganjar memberikan pelatihan pembuatan keripik pisang bagi masyarakat dan istri para nelayan yang berada di Dusun Buniayu, Desa Karang Jaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Koordinator Wanita Nelayan Sadulur Ganjar Buniayu, Herni, menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan keterampilan kepada istri-istri nelayan di wilayah ini dalam menghasilkan keripik pisang berkualitas tinggi.
"Pelatihan keripik pisang renyah, agar bermanfaat bagi warga, khususnya wanita nelayan yah, kalau dalam masa paceklik itu ada penghasilan yang bisa didapatkan untuk membantu perekonomian keluarganya," kata Herni seusai kegiatan, Kamis (12/10/2023).
Ia menjelaskan, narasumber diisi oleh profesional. Narasumber mengajarkan teknis pelatihan mencakup proses pemilihan pisang yang tepat, teknik pengupasan, penyusunan bahan-bahan, serta teknik penggorengan dan pengemasan.
Para peserta juga diberikan informasi tentang standar kualitas yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar yang baik.
Herni berharap bahwa setelah pelatihan ini, istri-istri nelayan dapat memproduksi keripik pisang yang memiliki nilai jual tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
"Pelatihan keripik pisang dipilih karena bahan bakunya melimpah, tidak perlu mencari bahan baku lain," ucapnya.
Sukarelawan Wanita Nelayan Sedulur Ganjar merupakan istri dari para nelayan yang mendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024.
Rumah Produksi Keripik
Baca Juga: Dikasih Kapal Motor Gratis dari Prabowo, Nelayan Pangandaran: Kami Seperti Mimpi
Selain itu, Wanita Nelayan Sedulur Ganjar memiliki rumah produksi keripik yang melibatkan sejumlah istri nelayan. Mereka menamai produk mereka 'Keripik Pisang Renyah' dengan tagline 'Sekali Gigit Pasti Ketagihan'.
Rumah produksi ini mampu menghasilkan 100 pcs keripik per hari dengan harga jual berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per pcs.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Buah Konsistensi dan Keunggulan Tata Kelola, Telkom Akses Pertahankan TOP GRC Award 2025
-
Menkeu Purbaya Guyur Bank BUMN Rp200 Triliun, Para Bos Himbara Disebut Pusing Tujuh Keliling
-
9 Kontroversi Bahlil Lahadalia Sejak Menjabat Menteri