Guna mendukung operasional ketersediaan internet di Ngentakmangir, kata Yahya, warga iuran untuk mengumpulkan dana untuk langganan internet yang berhasil mereka upayakan secara swadaya itu.
"Agar koneksi yang didapat stabil. Kami mengupayakan agar ada jadwal untuk warga yang kemudian dikumpulkan di satu tempat dengan koneksi yang stabil," ungkap Yahya.
Seiring waktu berjalan, kebutuhan internet semakin tinggi. Terlebih, dengan adanya kebijakan sekolah daring dan work from home memaksa masyarakat di Ngentakmangir akan kebutuhan internet yang lebih besar.
Warga lantas kembali berupaya secara swadaya untuk menghadirkan koneksi internet dengan kecepatan yang lebih dapat diandalkan. Sayang, karena jarak tower penyedia layanan yang cukup jauh, membuat mereka kesulitan mendapatkan hal ini.
Ditambah lagi, biaya pembangunan tower baru untuk menangkap sinyal sangat mahal dan tidak terjangkau untuk kantong warga. Namun, hal ini tidak menghentikan warga Ngentakmangir.
Yahya bersama warga lantas berinisiatif untuk memodifikasi antena penangkap sinyal. Penangkap sinyal buatan sendiri ini dibuat menggunakan paralon besi dan sejumlah perlengkapan yang terbuat dari stainless.
Setelah berhasil memindahkan tower, warga kemudian menarik kabel dari satu rumah ke rumah lainnya untuk dipasang sebagai pemancar WiFi. Semua proses ini dilakukan secara gotong royong, termasuk tenaga dan biaya yang diperlukan.
Hingga pada akhirnya, hampir seluruh rumah di kampung tersebut telah dilengkapi dengan pemancar WiFi masing-masing. Dengan kerja sama dan semangat gotong royong, mereka berhasil menciptakan lingkungan yang memungkinkan sekolah daring dapat dilakukan dari rumah masing-masing.
"Uang dari warga yang ingin mendapatkan akses internet kita gunakan untuk membayar biaya langganan internet. Selain itu , uang yang kita dapatkan secara bulanan itu (sisanya) kita simpan sebagai uang kas," ungkap Yahya.
Baca Juga: Kominfo Sorot Ancaman Hoaks Berbasis AI Jelang Pilpres 2024, Siapkan Aturan Khusus
Uang kas itu, kata Yahya, digunakan untuk berbagai kebutuhan operasional jaringan internet wi-fi kampung, salah satunya perawatan.
Semua uang dari warga sepenuhnya digunakan untuk mendukung kemudahan akses internet untuk masyarakat sendiri. Yahya dan pegiat internet kampung Ngentakmangir sama sekali tidak mengambil keuntungan dari aksi mereka.
Yahya menegaskan bahwa sistem gotong royong ini masih berlangsung hingga saat ini, di mana setiap warga turut menanggung biaya langganan dan iuran bulanan yang digunakan untuk membayar tagihan dari penyedia layanan.
Kebersamaan dan gotong royong ini berbuah manis. Kampung Ngentakmangir yang dulu kesulitan mendapatkan akses internet didapuk menjadi kampung internet yang tersedia selama 24 jam.
Kisah di Kampung Ngentakmangir adalah satu dari sekian kawasan yang masih terisolasi akses internet.
Berdasarkan data yang dikutip dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) RI, hingga awal tahun 2023, ada 2881 desa yang belum mempunyai akses internet memadai.
Tag
Berita Terkait
-
Telkomsel Jadi Official Mobile Internet Partner Turnamen MPL ID Season 12
-
Heboh Siswa SD di Kabupaten Agam Ujian ANBK di Perbukitan Gegara Sulitnya Jaringan Internet, Disdik Bilang Begini
-
Internet Masuk Desa Siap Jangkau Empat Desa di Aceh
-
Telkomsel Luncurkan Orbit Star G1, Internet Rumahan Seharga Rp300 Ribuan
-
Review Anime Serial Experiments Lain: Memprediksi Internet Masa Kini
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya