Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengalami kondisi force majeure dalam pelaksanaan perjanjian jual beli LNG (Liquid Natural Gas) utama dan pemberitahuan konfirmasi (CN) antara perusahaan sebagai penjual dengan Gunvor Singapore Pte Ltd sebagai pembeli.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menjelaskan, pada 3 November 2023 lalu, PGN telah menyampaikan informasi force majeure kepada Gunvor.
"PGN memperkirakan bahwa kondisi force majeure ini akan berlangsung tidak kurang dari beberapa bulan pada tahun 2024," kata dia, dalam pengungkapan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (9/11/2023).
Untuk diketahui, PGN mencatat pendapatan sekitar US$2,69 miliar atau sekitar Rp42,89 triliun selama 9 bulan pertama tahun 2023. Pendapatan ini mengalami peningkatan tipis sekitar 1,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,64 triliun.
Pendapatan ini didorong oleh pendapatan dari pihak terkait sekitar US$1,07 miliar, dan dari pihak ketiga sekitar US$1,61 miliar. Pendapatan dari pihak terkait dan ketiga ini mengalami peningkatan masing-masing sekitar 4,18% dan 0,38% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pendapatan dari konsumen menyumbang lebih dari 10% dari total pendapatan konsolidasi berasal dari PLN dan entitas anaknya masing-masing sekitar US$530 juta atau sekitar 19,7%, dan US$504 juta atau sekitar 19,08% dari total pendapatan konsolidasi secara tahunan.
Beban pokok pendapatan PGN juga tercatat mengalami kenaikan sekitar 6,54% menjadi sekitar US$2,16 miliar, dari sekitar US$2,03 miliar secara tahunan. Hal ini menyebabkan laba bruto PGAS terkikis sekitar 13,83% dari sekitar US$607 juta, atau sekitar US$523,04 juta secara tahunan.
Dengan hasil ini, laba bersih PGN juga tercatat mengalami penurunan sekitar 36,08% menjadi sekitar US$198,4 juta atau sekitar Rp3,16 triliun. Laba bersih ini menurun dari sekitar US$310,5 juta secara tahunan. Laba per saham PGAS juga ikut menurun menjadi sekitar US$0,0082 dari sekitar US$0,0128.
Hingga 9 bulan pertama tahun 2023, total aset PGN tercatat sekitar US$6,68 miliar, mengalami penurunan dari sekitar US$7,19 miliar di akhir tahun 2022.
Baca Juga: PGN Grup Serap Pasokan LNG IDD Bangka dari WK Rapak
Total liabilitas PGN juga mengalami penurunan menjadi sekitar US$3,2 miliar pada kuartal III/2023, dari sekitar US$3,75 miliar di akhir tahun 2022.
Total liabilitas jangka pendek PGN mengalami kenaikan menjadi sekitar US$1,6 miliar, yang disebabkan oleh utang obligasi senilai sekitar US$552,3 juta, sementara total liabilitas jangka panjang PGN mengalami penurunan menjadi sekitar US$1,64 miliar.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti dampak yang akan diberikan terhadap dua entitas usai informasi Force Majeure ini disampaikan. Untuk diketahui, force majeure adalah situasi yang tak terduga yang membuat pihak yang berkewajiban tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya terhadap pihak yang menjalin kerjasama karena kejadian yang berada di luar kendali.
Berita Terkait
-
Kebijakan Harga Gas Harus Mendukung Keberlanjutan Industri Migas Nasional
-
PGN Jamin Salurkan Gas Bumi di Jawa Hingga Sumatera Sesuai Ketetapan Pemerintah
-
PGN, JGC, Osaka Gas dan INPEX Mulai Kaji Mendalam Komersialisasi Proyek Biomethane
-
PGN Teken Kerjasama dengan EMCL, HCML, Petronas, dan Pertamina EP
-
PGN Grup Serap Pasokan LNG IDD Bangka dari WK Rapak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha