Suara.com - Emiten PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) segera menarik kembali 3 miliar sahamnya yang beredar di publik, dan berubah menjadi perusahaan tertutup. Rencana delisting saham META ini diperkirakan dilakukan pada tanggal 17 April 2024.
Sebagai informasi, mayoritas saham META saat ini dikuasai oleh PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) dengan kepemilikan sebesar 74,65%, atau setara dengan 13,2 miliar saham.
Selanjutnya, PT Indonesia Infrastructure Finance memiliki kepemilikan sebanyak 8,37%, atau setara dengan 1,4 miliar saham, sementara sisanya sebanyak 3 miliar saham, atau mencerminkan 16,98%, dipegang oleh publik.
Dirut Nusantara Infrastructure (META), Ramdani Basri menjelaskan, rencana ini memberikan keuntungan bagi pemegang saham publik, yang memiliki kesempatan untuk melepas saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga rata-rata saham.
Ia menambahkan, MPTI akan menebus saham publik tersebut dan membayar komisi transaksi melalui BEI serta biaya Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Namun, pajak yang dikenakan pada pemegang saham publik yang menjual sahamnya tidak termasuk dalam pembayaran tersebut.
"Pemegang saham publik yang menjual sahamnya dalam bentuk tanpa warkat (scripless) pada saat penawaran tender hanya akan dikenakan pungutan pajak sebesar 0,1% dari hasil penjualan, atau 0,6% dalam hal saham yang dijual tersebut adalah saham pendiri," tambah Ramdani.
Sedangkan untuk pemegang saham yang tidak menjual sahamnya dalam penawaran tender, mereka akan menjadi pemegang saham dari perusahaan yang tidak tercatat. Akibatnya, pemegang saham publik tersebut tidak akan dapat menjual sahamnya melalui BEI.
Jika pemegang saham memutuskan untuk menjual saham setelah perseroan tidak lagi tercatat, mereka akan dikenai pajak penghasilan sebesar 22% untuk perusahaan dan tarif pajak progresif dengan tarif pajak tertinggi sebesar 30% untuk perorangan.
Ada beberapa alasan di balik rencana go private saham dan delisting META. Salah satunya, setelah menggelar rights issue pada 2010 dan 2018, META tidak lagi melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana melakukannya di masa mendatang.
Baca Juga: Emiten Grup Salim META Mau Hengkang dari Pasar Modal
Alasan lainnya, menurut Ramdani, adalah kinerja keuangan META per 30 Juni 2023 dan 30 September 2023 yang mengalami kerugian. Selain itu, perseroan tidak memberikan dividen kepada pemegang saham sejak tahun buku 2018.
Berita Terkait
-
META Mau Delisting, Perusahaan Ini Mau Tawar Saham Publiknya Dengan Harga Tinggi
-
Terus Merugi dan Tak Berikan Keuntungan Buat Investor jadi Alasan Kuat META Hapus Saham
-
Induk Facebook Resmi Balik ke China Usai 14 Tahun Diblokir, Digandeng Tencent
-
Emiten Grup Salim META Mau Delisting Saham, BEI: Kami Proses
-
Emiten Grup Salim META Mau Hengkang dari Pasar Modal
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya