Suara.com - Fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia serta aksi boikot terhadap produk pendukung Israel di Indonesia semakin menunjukkan dukungan masyarakat Indonesia secara luas.
MUI sebelumnya sudah mengharamkan dukungan terhadap serangan Israel ke Palestina baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini tertuang dalam Fatwa No.83/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.
Di media sosial, seruan ini terus mengemuka hingga menyasar sejumlah perusahaan yang dianggap mendukung Israel yang saat ini terus menyerang Gaza, Palestina.
Coca Cola jadi satu dari ratusan produk yang terkena dampak aksi pro Palestina karena dianggap sebagai pendukung Israel.
Menanggapi hal ini, Direktur Urusan Publik, Komunikasi, dan Keberlanjutan untuk Indonesia dan PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Lucia Karina menganggap aksi boikot sebagai hak semua orang, termasuk konsumen di Indonesia.
"Tidak ingin memberikan komentar karena ini adalah hak asasi masing-masing individu," ujar Lucia seperti yang dilaporkan oleh Antara pada Selasa (14/11/2023).
Meskipun begitu, Lucia melanjutkan, walaupun Coca-Cola berasal dari Amerika Serikat yang merupakan sekutu dekat Israel, hampir seluruh bahan baku dan tenaga kerja yang terlibat dalam fasilitas produksi diambil dari Indonesia.
Sebagai perusahaan multinasional, bisnis Coca-Cola harus tetap menyesuaikan diri dengan perubahan, termasuk isu-isu geopolitik.
"Yang pasti, dunia terus berubah dengan segala kompleksitasnya. Yang penting, mari kita doakan untuk perdamaian dan keharmonisan," tambahnya.
Baca Juga: Ajakan Boikot Produk Pro Israel Meluas, Grab Turut Jadi Sasaran
Selain minuman bermerk Coca-Cola, perusahaan ini juga memproduksi minuman bersoda lainnya di Indonesia, seperti Fanta dan Sprite.
Berita Terkait
-
Heboh Boikot, Ternyata Impor RI dari Israel Masih Tinggi
-
Brutal! Sebulan Agresi, Israel Jatuhkan 32 Ribu Ton Bahan Peledak Di Gaza, 40 Ribu Bangunan Hancur
-
Israel Tak Izinkan Pemakaman, Jenazah di RS Al Shifa Mulai Diincar Anjing-anjing Kelaparan
-
Ajakan Boikot Produk Pro Israel Meluas, Grab Turut Jadi Sasaran
-
Begini Reaksi Umat Islam di Indonesia soal Fatwa MUI Boikot Produk Israel
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun