Suara.com - Kurs atau nilai tukar rupiah (IDR) pada Rabu (22/11/2023) pagi terpantau melemah sebesar 0,65 persen atau 101 poin, membawa nilai tukar menjadi Rp15.541 per dolar AS. Perubahan ini signifikan dibandingkan dengan posisi sebelumnya, yang berada pada Rp15.440 per dolar AS.
Penurunan nilai tukar rupiah ini menciptakan pergeseran dalam lanskap keuangan, memunculkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi mata uang. Meskipun perkembangan pasar keuangan tidak selalu dapat diprediksi dengan pasti, beberapa faktor umumnya dapat menjadi penyebab perubahan nilai tukar.
Dikutip dari Antara, kurs Rupiah diduga masih tertekan kekuatan dolar AS. Selain itu, ketidakpastian situasi politik di Gaza akibat agresi militer Israel dikhawatirkan juga memberi dampak serius terhadap ekonomi dunia.
Analisis lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami faktor-faktor makroekonomi dan geopolitik yang mungkin mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Para pelaku pasar dan pengamat ekonomi perlu memperhatikan dengan cermat perkembangan ini, karena nilai tukar mata uang dapat berdampak pada berbagai sektor ekonomi, termasuk perdagangan internasional, investasi, dan inflasi. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memengaruhi perubahan nilai tukar sangat penting untuk mengambil keputusan yang tepat dalam ranah keuangan dan bisnis.
Dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar mata uang, pemerintah dan otoritas ekonomi perlu memiliki kebijakan yang responsif dan strategi yang cermat. Dengan memahami akar penyebab perubahan nilai tukar, langkah-langkah yang diambil dapat lebih terarah dan efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Berita Terkait
-
Rupiah Menguat Singkat, Hari Ini Diprediksi Loyo Lagi
-
Kabar Ekonomi dari AS Bawa Kurs Rupiah Meroket, Berpotensi Tembus Rp15.500?
-
Kurs Dekati Rp16.000 per Dolar AS, Menko Airlangga Sebut Rupiah Tidak Melemah
-
Letoi! Sri Mulyani Racik 'Obat Kuat' Agar Rupiah Perkasa
-
Kurs Rupiah Diproyeksi Melemah Hingga Mendekati Rp16.000 Gara-gara Israel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah