Suara.com - Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto turut menanggapi nilai tukar rupiah (IDR) yang terus melemah hingga mendekati level Rp16.000.
Menurut dia, bukan karena rupiah yang melemah, melainkan dolar AS yang memang menguat. Penguatan dolar AS merupakan fenomena global yang berdampak ke semua negara, termasuk Indonesia.
Pada perdagangan Selasa (24/10/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 55 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 15.878 per dolar AS. Pergerakan ini ditengarai akibat konflik di Timur Tengah yang berdampak kepada harga minyak dunia.
Secara terpisah, analis pasar mata uang Lukman Leong menyebut, rupiah dan mata uang Asia pada umumnya menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penurunan besar imbal hasil (yield) obligasi AS, Selasa pagi. Yield obligasi tenor 10 tahun bergerak di sekitar 4,86 persen pagi ini dari sekitar 4,99 persen.
"Investor mengantisipasi data yang lebih lemah dari PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur AS malam ini. PMI manufaktur AS diperkirakan masih akan terkontraksi turun ke 49,5 dari 49,8 bulan lalu," kata Lukman, dikutip dari Antara.
Investor akan fokus pada pada data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III/20230 yang diperkirakan akan tumbuh kuat 4,3 persen serta pidato yang disampaikan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell.
Sedangkan pada Jumat (27/10/2023) nanti, data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS diprediksi meningkat 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,7 persen year on year (YoY).
Sedangkan menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, serangan darat Israel yang ditunda ke Gaza, Palestina, menurunkan kekhawatiran pasar, sehingga rupiah mengalami penguatan.
"Namun demikian, sentimen kelihatan masih negatif untuk aset berisiko pagi ini. Pasar masih memperhatikan perkembangan di Timur Tengah. Sebagian indeks saham Asia masih bergerak negatif seperti Nikkei, Hangseng, Kospi," ungkap Ariston.
Baca Juga: Bandingkan Gibran dengan Sutan Sjahrir, Airlangga Disemprot Rocky Gerung
Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah menguat sebesar 85 poin atau 0,53 persen menjadi Rp15.848 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.934 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turut menguat ke posisi Rp15.869 dari sebelumnya Rp15.943 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Pemerintah Bagi Bantuan Lagi Dampak El Nino, Rp 200 Ribu per Bulan
-
Tak Peduli dengan Sikap Gibran, Airlangga Hartarto Tetap Antarkan Daftar ke KPU Rabu Besok
-
Letoi! Sri Mulyani Racik 'Obat Kuat' Agar Rupiah Perkasa
-
Rocky Gerung Sebut Ketum Golkar Lebay, Samakan Gibran dengan PM Pertama Indonesia; Sjahrir Nggak Pernah Jual Martabak
-
Bandingkan Gibran dengan Sutan Sjahrir, Airlangga Disemprot Rocky Gerung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T