Suara.com - Emiten tambang mineral milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 30,8 persen pada kuartal III tahun ini.
Mengutip laporan keuangan CUAN, Rabu (29/11/2023) tercatat laba bersih hanya Rp175,24 miliar dalam sembilan bulan tahun 2023, atau turun 30,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp253,34 miliar.
Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp16,13 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan akhir September 2022 berada di level Rp26,53 per helai.
Hasil itu hanya dapat memangkas akumulasi rugi atau defisit 21,2 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp647,13 miliar per 30 September 2023.
Meski demikian Direktur Utama CUAN, Michael melaporkan pendapatan selama Sembilan bulan tahun 2023 tumbuh 26,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,158 triliun. Rincianya, nilai ekspor batu bara meningkat 22,7 persen menjadi Rp858,85 miliar. Senada, penjualan batu bara ke pasar dalam negeri naik 38,4 persen menjadi Rp299,6 miliar.
Namun beban pokok pendapatan bengkak 73,6 persen secara tahunan menjadi Rp540,9 miliar pada akhir kuartal III 2023. Sehingga, laba kotor hanya dapat tumbuh 1,9 persen menjadi Rp617,55 miliar.
Terlebih beban penjualan melonjak 85,2 persen secara tahunan menjadi Rp352,6 miliar pada akhir September 2023. Ditambah beban umum dan administrasi melambung 131,2 persen menjadi Rp37,01 miliar. Akibatnya, laba usaha amblas 50,4 persen sisa Rp207,9 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan Sembilan bulan 2023 dengan penelaahan terbatas emiten tambang batu bara milik Prajogo Pangestu ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Rabu(29/11/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 4,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp485,44 miliar pada akhir kuartal III 2023.
Baca Juga: Emiten Ini Garap Sistem Teknologi LRT Palembang
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 41,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp1,805 triliun pada akhir September 2023.
Patut dicermati, arus kas digunakan untuk aktivitas operasional selama Sembilan bulan mencapai Rp47,546 miliar. Pasalnya, arus kas diperoleh dari operasi hanya Rp112,19 miliar, tapi pembayaran pajak penghasilan mencapai Rp167,78 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK