Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) yang melakukan plesiran ke Indonesia mengalami kenaikan sekitar 33,27 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konfrensi persnya Jumat (1/12/2023) mengatakan pada bulan Oktober 2023 kunjungan wisman mencapai 978,50 ribu kunjungan, naik 33,27 persen (year-on-year).
Adapun Tingkat Penghunian Kamar di hotel bintang pada Oktober 2023 mencapai 53,02 persen, naik 0,71 poin (year-on-year).
BPS juga mencatat Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Oktober 2023 sebanyak 5,3 juta orang atau naik 5,38 persen dibanding kondisi pada September 2023.
Sementara itu Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 0,78 persen menjadi 1,5 juta orang. Selama Januari.Oktober 2023, jumlah penumpang domestik sebanyak 51,8 juta orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 12,8 juta orang, masing-masing naik sebesar 21,55 persen dan 152,27 persen dibanding kondisi pada periode yang sama tahun 2022.
Sedangkan Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada Oktober 2023 tercatat 1,7 juta orang atau naik 1,86 persen dibanding September 2023. Jumlah barang yang diangkut naik 2,91 persen menjadi 31,2 juta ton.
Selama Januari-Oktober 2023, jumlah penumpang mencapai 16,4 juta orang atau naik 12,09 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2022, sementara jumlah barang yang diangkut naik 9,81 persen atau mencapai 292,2 juta ton.
BPS juga mencatat jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Oktober 2023 sebanyak 33,6 juta orang atau naik 6,57 persen dibanding September 2023.
Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 1,50 persen menjadi 5,4 juta ton. Selama Januari.Oktober 2023, jumlah penumpang mencapai 303,6 juta orang atau naik 37,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami kenaikan, yaitu 8,83 persen menjadi 55,2 juta ton.
Baca Juga: Heboh Boikot, Ternyata Impor RI dari Israel Masih Tinggi
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?