Suara.com - PT East West Seed Indonesia, produsen bibit memastikan bibit jagung produksinya bisa dimanfaatkan lebih oleh petani. Dalam hal ini, Perusahaan telah menempatkan tenaga ahli profesional yang telah berpengalaman di bidang pemuliaan tanaman dan perbenihan.
"Hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses, dikemas, dan dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang Cap Panah Merah yang mampu menjawab kekhawatiran para petani dengan menyediakan benih berkualitas tinggi," ujar Managing Director PT East West Seed Indonesia, Glenn Pardede yang dikutip, Senin (4/12/2023).
Dalam hal ini, Glenn juga melakukan transformasi bisnis secara besar-besaran pada PT East West Seed Indonesia, sehingga persuahaan bisamemimpin pasar industri benih sayuran di dalam negeri.
Terbaru, East West Seed meluncurkan, varietas hibrida terbaru untuk benih jagung manis dengan nama NB SUPER F1.
NB SUPER F1 memiliki umur panen yang genjah, karena cepat berbuah sehingga siap dipanen dalam waktu 67 hari setelah tanam terutama di dataran rendah.
Selain itu, benih jagung manis NB SUPER F1 Cap Panah Merah ini juga memiliki potensi panen yang besar, yaitu sekitar 17-22 ton per hektar dan hasil baby corn yang melimpah, yaitu sekitar 80 -110 kg/kemasan, sehingga mampu menjawab keresahan para petani akan hasil panen.
Untuk hasil baby corn yang melimpah, juga bisa menggantikan biaya benih dan menanam. Jagung NB SUPER F1 ini memiliki rasa yang manis dan daya simpan yang panjang.
"Keunggulan benih jagung manis Cap Panah Merah memang tidak diragukan lagi. Dapat dikatakan bahwa lebih dari tiga dekade, PT East West Seed Indonesia selalu menyediakan benih yang sehat dengan kemurnian genetika tinggi serta daya kecambah yang baik untuk mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan menjadi kunci sukses petani Indonesia," kata Glenn.
Glenn berharap, agar benih Jagung manis NB SUPER F1 ini, dapat menjadi sumber yang menguntungkan bagi para petani dengan hasil panen jagung yang melimpah, termasuk juga dengan hasil panen baby cornnya.
Menurut Evrina Budiastusi, seorang Penyuluh Pertanian Lapangan mengatakan, tanaman jagung manis merupakan salah satu jenis komoditas yang sedang banyak ditanam oleh para petani di kelompok tani binaan kami di daerah Bogor, Jawa Barat sebagai persiapan menyambut tahun baru, karena biasanya kalau tahun baru banyak orang bakar-bakar jagung untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Temui Wakil PM, Wapres Ingin Slovakia Tak Lakukan KebijakanD iskriminatif ke Petani Indonesia
Dari beberapa pilihan, ternyata ada benih jagung yang tak asing bagi para petani yaitu benih jagung manis hibrida NB SUPER F1 Cap Panah Merah. Diketahui NB SUPER F1 ini memang memiliki umur panen yang genjah karena cepat berbuah sehingga siap dipanen dalam waktu 67 hari setelah tanam terutama di dataran rendah.
"Selain itu, benih jagung manis NB SUPER F1 Cap Panah Merah ini juga memiliki potensi panen yang besar, yaitu sekitar 17-22 ton per hektar dan hasil baby corn yang melimpah, yaitu sekitar 80 -110 kg/kemasan, sehingga mampu menjawab keresahan para petani akan hasil panen. Untuk hasil baby corn yang melimpah, juga bisa menggantikan biaya benih dan menanam. Jagung NB SUPER F1 ini memiliki rasa yang manis dan daya simpan yang panjang," pungkas Evrina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya