Suara.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menjadi idD dari idCCC untuk periode 30 Novemver 2023 hingga 1 Oktober 2024.
Dalam keterangan resmi Pefindo, Senin (4/12/2023) bahwa peringkat idSD (Selective Default) menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya
Peringkat baru itu mengacy keterbukaan informasi WSKT tertanggal 28 November 2023 terkait hasil rapat umum pemegang obligasi (RUPO) yang digelar pada 22-23 November 2023 yang tidak mencapai kuorum atas usulan restrukturisasi obligasi tanpa jaminan.
“Mempertimbangkan Perusahaan tidak membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pada 16 November 2023, kami meyakini bahwa WSKT tidak akan memenuhi kewajiban tersebut sampai dengan masa remedial 14 hari kerja berakhir, seperti yang diatur di perjanjian perwaliamanatan,” tulis Analis Pefindo, Yogie Perdana dan Randhya Musa Praktikto.
Sementara itu dalam laporan keuangan Sembilan bulan 2023, WSKT melaporkan kewajiban jangka pendek Rp22,15 triliun. Dari jumlah itu, Rp6,566 triliun merupakan kewajiban obligasi.
Pada sisi lain, aset lancar emiten karya BUMN itu Rp23,61 triliun yang didalam terdapat kas dan setara kas Rp1,513 triliun.
Disamping itu, WSKT juga mencatatkan kewajiban jangka panjang Rp61,9 triliun yang terdiri utang obligasi Rp4,1 triliun, utang bank BUMN dan BUMD Rp27,872 triliun dan utang bank swasta Rp18,5 triliun.
Akibatnya WSKT harus membayar beban keuangan Rp3,16 triliun.
Baca Juga: Nasib Nelangsa Waskita Karya: Terjebak Utang Hingga Saham Terancam Delisting
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak