Suara.com - Penampungan pengungsi muslim Rohingya korban Militer Myanmar di Aceh kini menuai pro dan kontra. Sebagian masyarakat justru menolak kehadiran para pengungsi lantaran dianggap menjadi beban, khususnya masalah uang makan dan kebutuhan Rohingya selama berada di Indonesia. Lantas, darimana dana yang digunakan untuk meng-cover kebutuhan Rohingya?
Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh sebagai wilayah yang dituju oleh para pengungsi Rohingya angkat suara soal sumber biaya penanganan pengungsi Rohingya yang mencari suaka di Aceh.
Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, menyebutkan semua kebutuhan logistik ditanggung oleh UNHCR dan IOM sebagai lambaga penanganan pengungsi dari luar negeri.
UNHCR atau United Nations High Commissioner for Refugees dan IOM atau International Organization for Migration berada langsung di bawah naungan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).
Sementara itu, pemerintah Indonesia hanya memberikan tempat penampungan sementara bagi para pengungsi sejak Desember 2022 agar tidak terjadi konflik dengan masyarakat lokal. Hanya saja jumlah pengungsi yang datang memang jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.
Tidak hanya lantaran jumlahnya yang terlalu besar yakni sekitar 1.200 orang, namun kondisi politik Tanah Air juga turut mempengaruhi respons publik terhadap kedatangan pengungsi asal Myanmar tersebut.
Saat Indonesia tengah bersiap menuju Pemilu 2024, pemerintah kini dituntut memberikan jalan keluar masalah Rohingya di Indonesia.
Sementara, UNHCR beberapa kali memberikan peringatan kepada Indonesia mengenai kemungkinan kedatangan jutaan pengungsi Rohingya yang akan menyusul. Kontroversi bertambah karena belakangan diketahui kedatangan ratusan pengungsi Rohingya ke Aceh diduga melibatkan sejumlah warga Bangladesh sebagai promotor.
Salah satunya bernama Husson Mukhtar yang juga menyamar sebagai pengungsi, menggunakan kartu pengungsi UNHCR, dan meminta tarif sejumlah uang agar mereka dapat masuk ke Aceh. Untuk satu pengungsi, oknum penyalur pengungsi ilegal ini kabarnya menerima uang sekitar Rp14 juta.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya ke Indonesia Jadi Ladang Bisnis Gelap, UNHCR Terseret
Pihak berwajib telah mengamankan Husson Mukhtar untuk tindak lanjut hukum. Meskipun terlihat miskin dan mendapat fasilitas dari Indonesia, pengungsi Rohingya ternyata memiliki sumber dana yang cukup, dengan beberapa di antaranya memiliki ponsel terbaru menurut kesaksian warga Aceh di media sosial.
Dengan banyaknya kontroversi, ditambah dengan perilaku pengungsi yang membuat masyarakat jengah, pemerintah diharap bertindak tegas dalam menangani masalah ini dengan memprioritaskan kepentingan warga lokal dan memastikan tidak adanya imigran ilegal dalam penanganan ratusan pengungsi yang saat ini sedang ditindaklanjuti.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
Profil Steffy Burase, Model Putuskan Cerai dengan Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf
-
Jumlah Pengungsi Rohingya Bertambah Terus, Kiky Saputri Sorot Peran Pemerintah
-
Warga Rohingya Bayar Belasan Juta Demi Masuk Indonesia, Dari Mana Asal Uangnya?
-
Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh Viral, Ketua PBNU Singgung Kewajiban Menolong Sesama Muslim
-
Pengungsi Rohingya ke Indonesia Jadi Ladang Bisnis Gelap, UNHCR Terseret
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK