Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembiayaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami penurunan sebesar 36,6 persen secara tahunan pada 12 November 2023, mencapai jumlah Rp345 triliun.
Dalam konferensi pers mengenai APBN KiTa di Jakarta, Menkeu Sri Mulyani menyebut, penurunan tersebut mencerminkan kondisi positif, di mana defisit APBN lebih rendah dibandingkan dengan rancangan awal dan tahun sebelumnya.
Pembiayaan ini terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp298,6 triliun dan pinjaman neto senilai Rp46,4 triliun.
Menurut Menkeu, Nilai penerbitan SBN turun hingga 44,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp534,8 triliun
Realisasi penerbitan SBN mencapai 68,2 persen dari target dalam revisi APBN 2023 yang senilai Rp437,8 triliun.
“Kita mampu menggunakan berbagai sisa anggaran lebih (SAL) tahun sebelumnya. sehingga kita bisa menurunkan pembiayaan melalui surat utang negara,” kata Menkeu, dikutip via Antara.
Penurunan pembiayaan ini sangat penting karena tingkat inflasi yang tinggi dan kenaikan drastis suku bunga acuan bank sentral pada 2023 dapat membebani pengelolaan APBN di masa depan.
“Ini adalah strategi yang sangat tepat dan ampuh dalam menghadapi situasi dunia, di mana suku bunga mengalami kenaikan drastis, ekstrem, higher for longer. kita bisa melindungi APBN dan melindungi keseluruhan postur kita dari mulai menggunakan SAL dan defisit mengalami penurunan yg sangat tajam,” kata Sri Mulyani.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan sudah menerbitkan tiga SBN bervaluta asing selama 2023, 7 kali penerbitan SBN ritel, dan terakhir akan melelang satu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 19 Desember 2023 mendatang.
Baca Juga: Belanja Negara 2024, Sri Mulyani Mau Proyek Infrastruktur Prioritas Dituntaskan
Ia mengatakan juga beberapa kali melakukan private placement dan portofolio management melalui liability management debt switching pada 2023.
“Melalui debt switching kami melakukan lelang penukaran atas SBN yang jatuh tempo dalam waktu dekat, dengan SBN yang jaruh tempo di tenor yang lebih panjang sehingga dari sisi majority profile bisa dikelola dengan baik,” kata Suminto.
Tag
Berita Terkait
-
Biaya Program Susu Gratis Prabowo Rp1 Triliun per Hari, Ini Sumber Dananya
-
Indonesia Tidak Bisa Hanya Andalkan APBN JIka Ingin Jadi Negara Maju
-
Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Janji Alokasikan Anggaran Rp400 Triliun Buat Makan Siang Pelajar
-
Bentuk Tanggung Jawab kepada Rakyat, Menaker Minta Jajarannya Gunakan Anggaran Secara Disiplin dan Tepat Sasaran
-
Belanja Negara 2024, Sri Mulyani Mau Proyek Infrastruktur Prioritas Dituntaskan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS