"BTN KPR Gaess diberikan untuk first jobber dan first buyer dengan kemudahan jangka waktu yang panjang dan kebebasan memilih cara pembayaran (fleksibel)," kata Direktur Utama PT Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon LP Napitupulu kepada Suara.com, Selasa (16/1/2024).
Nasabah milenial mendapatkan beberapa alternatif cara pembayaran yang dapat dipilih, yakni Zero atau tanpa bayar angsuran pokok di awal, dengan kata lain nasabah cukup membayar angsuran bunga saja di awal pembayaran. Cara berikutnya yaitu Graduated Payment Mortgage atau angsuran berjenjang. Cara terakhir Rent to Own, yaitu sewa dahulu lalu baru diajukan KPR setelah masa sewa habis dan memenuhi syarat.
Tak hanya menawarkan tenor angsuran lebih panjang, program ini juga memberikan promo bebas uang muka untuk developer tertentu dan uang muka yang sangat rendah, yaitu satu persen untuk payroll BTN.
Cara pengajuan BTN KPR Gaess sangat mudah. Syaratnya adalah nasabah berusia 21 tahun sampai 40 tahun dan memiliki penghasilan tetap dengan masa kerja minimal satu tahun. Proses pengajuan juga sangat mudah, tak perlu repot mendatangi kantor bank terdekat karena pengajuan dapat dilakukan melalui situs resmi www.btnproperti.co.id atau Super Apps BTN Mobile.
Melalui kemajuan teknologi yang diusung bank BTN, nasabah tidak hanya dapat mengajukan KPR secara daring saja, melainkan juga bisa memantau progres pengajuan KPR melalui aplikasi Super Apps BTN Mobile.
Teknologi tinggi yang ditawarkan BTN ini terbukti meningkatkan angka serapan realisasi KPR. Di tahun 2022 tercatat jumlah realisasi KPR melalui online, baik website maupun aplikasi, mencapai 10.250 unit dengan nilai Rp 1,537 triliun.
Angka ini mengalami kenaikan signifikan mencapai 44 persen di tahun 2023 dengan jumlah realisasi mencapai 14.002 unit senilai Rp 2,21 triliun. Capaian ini mengantarkan bank BTN meraih penghargaan The Most Active Bank in Digital Transformation and Innovation 2023.
Secara keseluruhan, program BTN KPR Gaess terbukti meningkatkan minat generasi milenial untuk membeli rumah lewat skema KPR. Merujuk pada laporan bank BTN, sepanjang tahun 2020 hingga Juli 2023 tercatat, pemohon KPR subsidi didominasi oleh generasi milenial mencapai 90,94 persen. Dari tahun ke tahun, tren realisasi kelompok milenial mengalami kenaikan positif.
Pada tahun 2020, tercatat pemohon KPR subsidi dari generasi milenial ada sebanyak 92.448 unit senilai Rp 13 triliun. Capaian ini meningkat di tahun 2021 menjadi 96.700 unit senilai Rp 13,728 triliun. Angka ini terus meningkat signifikan pada 2022 mencapai 123.133 unit senilai Rp 18 triliun. Sementara itu, sampai Juli 2023 tercatat sudah ada 62.672 unit dengan pembiayaan KPR senilai Rp 9,4 triliun yang telah diserap milenial.
Peningkatan signifikan ini juga didorong oleh stimulus insenstif PPN DTP dari pemerintah untuk harga rumah maksimal Rp 2 miliar. Langkah milenial semakin terasa ringan untuk membeli rumah dengan syarat pembelian satu rumah untuk satu NIK atau NPWP yang berlaku hingga Desember 2024.
Komitmen Tinggi
Pemerintah tengah merancang jurus baru untuk menekan tingginya angka milenial yang belum memiliki rumah, yakni lewat skema KPR 35 tahun. Rencana ini menjadi salah satu upaya pemerintah menuju zero backlog di tahun 2045. Program yang masih digodok ini diadopsi dari skema perumahan di Jepang yang telah terbukti berhasil.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak generasi milenial yang bisa membeli rumah dengan skema KPR. Jangka waktu pembayaran lebih panjang dan biaya angsuran jauh lebih ringan menjadi daya tarik.
Bank BTN menyambut baik program tersebut dengan berada di garda terdepan untuk mendukung keberhasilan program. Program ini diyakini akan mendongkrak sisi demand karena banyak nasabah ingin memiliki cicilan per bulan lebih ringan.
“Apalagi untuk milenial dan generasi Z, skema ini akan menjadi jawaban untuk punya rumah sekaligus investasi di masa depan," kata Chief Economist Bank BTN, Winang Budoyo.
Berita Terkait
-
Cara Hitung Simulasi KPR BTN, Berapa Penghasilan Minimal untuk Cicilan Rumah?
-
Pengusaha Properti Sambut Baik Program Menkeu Purbaya untuk Bank Himbara
-
Rumah Tapak Masih Jadi Primadona, Gen Z dan Milenial Makin Aktif Cari Hunian
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
Pembiayaan KPR Bank Mega Syariah Raup Rp 334 Miliar
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?