Suara.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimis bahwa prospek perekonomian pada tahun 2024 akan lebih membaik. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan sedikit melebihi 5 persen.
Untuk tahun ini, inflasi diharapkan tetap terkendali dalam kisaran 2,5 plus minus satu persen. Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan akan meningkat sekitar 10-12 persen. Rupiah juga diprediksi akan cenderung menguat.
"Rupiah memang sekarang agak naik turun, kami yakin di semester kedua akan apresiasi mengarah kepada fundamentalnya," ujar Perry dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, pada hari Rabu (31/1/2024).
Ia menegaskan, BI memastikan rupiah stabil dan akan cenderung menguat melalui penguatan kebijakan moneter yang pro-stability. BI terus bersinergi dengan pemerintah untuk menjaga inflasi terkendali.
Selain itu, BI akan memperkuat kebijakan makroprudensial yang tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. BI juga akan menjamin ketersediaan likuiditas di sektor perbankan yang lebih dari cukup untuk meningkatkan penyaluran kredit.
Kondisi likuiditas di sektor perbankan saat ini cukup memadai. Pada Desember 2023, Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Rasio Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing mencapai 127,07 persen dan 28,73 persen, yang jauh melebihi ambang batas 50 persen dan 10 persen.
"Kami akan memastikan bahwa likuiditas di sektor perbankan mencukupi, selama sektor perbankan juga bersedia untuk melakukan repurchase surat berharga negara yang mereka miliki," ucapnya.
Insentif likuiditas akan terus diberikan termasuk untuk mendorong sektor-sektor prioritas. BI bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan pemerintah akan memastikan pertumbuhan kredit 10-12 persen pada 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Perry menyebut, kinerja ekonomi pada tahun 2023 patut disyukuri karena telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Kantor Cabang Bank Berbagai Daerah Tutup, Efek Digitalisasi?
"Gembira sekali Indonesia menunjukkan salah satu kinerja ekonomi terbaik di dunia. Insya Allah, pertumbuhan ekonomi kita tahun lalu mencapai sekitar 5 persen," ujar dia, dikutip dari Antara.
Pertumbuhan ekonomi yang solid ini juga didukung oleh inflasi yang terkendali, apresiasi nilai tukar rupiah, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 10,38 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun 2023, dan terus berlanjutnya akselerasi digitalisasi.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia selama tahun 2023 tetap terkendali dalam kisaran target, yakni sekitar 2,61 persen (yoy), menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari negara-negara G20 dengan tingkat inflasi terendah. Selain itu, proses digitalisasi di Indonesia juga termasuk yang paling cepat di dunia.
Perry mengingatkan untuk tetap optimis dan waspada menghadapi tahun 2024, meskipun masih belum pasti kapan akan terjadi penurunan suku bunga kebijakan oleh Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR), sementara ekonomi China mengalami perlambatan dan ketegangan geopolitik global masih akan mengalami fluktuasi. BI memperkirakan bahwa FFR akan mengalami penurunan di paruh kedua tahun 2024.
Berita Terkait
-
Gubernur BI Sebut Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik Dunia: Rupiah Segera Menguat!
-
Jelang Pencoblosan, Sri Mulyani Yakin Stabilitas Sistem Keuangan RI Aman
-
Jelang Pencoblosan Jokowi Kasih BLT Rp600 Ribu Sekaligus, Sri Mulyani Jawab Begini
-
Rupiah Babak Belur, Bos BI Segera Beri 'Obat Kuat'
-
Lebih dari 1.000 Kantor Cabang Bank Berbagai Daerah Tutup, Efek Digitalisasi?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!