Suara.com - Isu pemindahan ibu kota negara sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Bahkan dikabarkan sebenarnya sejak era Presiden Soekarno, wacana ini sudah muncul. Sekilas mengenai alasan Presiden Soekarno dulu ingin pindahkan ibukota bisa Anda cermati di sini.
Beberapa sejarawan pernah mengungkapkan hal ini, salah satunya JJ Rizal. Dilansir dari sebuah laporan, Presiden Soekarno pernah mengungkapkan mau memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya.
Awal Mula Ide Ini Muncul Tahun 1957
Pemindahan ibu kota negara sejatinya sudah muncul sejak 1957, ketika Presiden Soekarno meletakkan batu pertama di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Awalnya, ide yang diusung adalah pembangunan sister city untuk Jakarta dengan tujuan membagi beban ibu kota negara.
Dikabarkan bahwa beberapa kontraktor dari Rusia sudah datang ke kota tersebut dan melakukan pembangunan jalan besar menuju Kotawaringin. Sekali lagi, ide yang muncul awalnya adalah untuk membagi beban pada kebutuhan daya tampung Jakarta, dan belum sampai pada pemindahan ibu kota.
Proyeksi Palangkaraya menjadi ibu kota negara yang baru kemudian harus pupus di era pemerintahan Presiden Soekarno, karena pada masa itu terjadi pergolakan politik besar yang berujung pada turunnya sang Proklamator dan digantikan oleh Presiden Soeharto.
Realisasi di Era Presiden Joko Widodo
Pada akhirnya pemindahan ibu kota negara benar-benar direalisasikan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Meski tak luput dari pro dan kontra, nyatanya pembangunan sudah dilakukan dan diperkuat dengan regulasi legal untuk menjamin keberlangsungan pembangunan ini.
Diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo, pada tahun 2022 lalu setidaknya 58% PDB yang dimiliki Indonesia ada di Pulau Jawa. Padahal pada kenyataannya, terdapat 17,000 pulau yang ada di Indonesia dan dapat dioptimalkan untuk kemaslahatan masyarakat secara umum.
Baca Juga: Jokowi Bakal Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran? Nusron Wahid: Kan Nggak Diundang Kampanye
Pemindahan ini diharapkan dapat menjadi magnet ekonomi baru untuk negara, dan membagi porsi perputaran uang di negara ini. Bahkan bukan tidak mungkin perputaran akan semakin besar karena adanya kawasan industri dan pusat kesibukan baru di Ibu Kota Nusantara nanti.
Pemindahan pusat pemerintahan sendiri akan berlangsung secara bertahap, dan dimulai pada tahun 2024 ini. Rencananya beberapa kementerian strategis akan dipindahkan terlebih dahulu guna menyokong kegiatan di IKN, dan mempercepat pembangunan yang terjadi.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Biodata dan Pendidikan Bobby Nasution, Menantu Jokowi Mendadak Serang Anies Soal JIS
-
Analisa 'Serangan' Masif Ahok ke Jokowi: Blunder atau Sengaja Gerus Suara Ganjar-Mahfud?
-
Di Balik Pernyataan Prabowo, Sahat Simatupang Sebut Ada Kesaksian Yusril soal Gerakan 212
-
Ini Kata Jusuf Kalla Soal Rektor Unika Diminta Polisi Buat Narasi Positif Jokowi
-
Jokowi Bakal Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran? Nusron Wahid: Kan Nggak Diundang Kampanye
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun