Suara.com - Presiden RI Joko Widodo mengangkat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Hadi Tjahjanto yang dipindahkan untuk menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Agus Harimurti Yudhoyono atau yang biasa dipanggil AHY, mengambil sumpah jabatan sebagai Menteri ATR/Kepala BPN di hadapan Presiden RI dalam acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, pada hari Rabu (21/2).
AHY merupakan tokoh muda yang dikenal sebagai putra dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6 RI) dengan Kristina Herrawati atau yang lebih dikenal sebagai Ani Yudhoyono.
Lahir di Bandung, AHY tumbuh dengan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan solidaritas. Sebagai anak perwira TNI, dia memiliki empati yang besar terhadap berbagai masalah masyarakat karena sering ikut dalam tugas dan pendidikan ayahnya.
AHY lulus sebagai terbaik di SMA Taruna Nusantara dan kemudian juga meraih gelar terbaik di Akademi Militer (Akmil) serta mendapat bintang Adhi Makayasa.
Selain itu, AHY memiliki tiga gelar master, yaitu Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University (Singapura), Master in Public Administration dari Harvard University (Amerika Serikat), dan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University (Amerika Serikat).
Perjalanan karier AHY sejak lulus dari Akmil menempati posisi-posisi penting, mulai dari Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh, perwira seksi operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan Israel dan Libanon Selatan, dan Pada tahun 2016, AHY ditugaskan sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning. Danyon adalah jabatan terakhir dari perwira dari korps infanteri ini, dengan pangkat terakhir mayor.
Selepas dari karier militer karena pensiun dini, AHY kemudian masuk ke dunia politik ketika didaulat untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Setelah itu AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025. AHY juga mendirikan The Yudhoyono Institute
Reforma Agraria
Baca Juga: Berseteru Gegara Diduga Ingin Kudeta Demokrat, Moeldoko 'Raib' saat AHY Dilantik Jokowi di Istana
Sebagai Menteri ATR yang baru, AHY dihadapkan pada beberapa tugas yang menantinya, salah satunya adalah pelaksanaan "Reforma Agraria".
Menurut Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria, Reforma Agraria adalah upaya untuk menyusun kembali struktur kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah agar lebih adil, dengan mengatur aset dan akses untuk kesejahteraan rakyat.
Reforma agraria merupakan program strategis nasional yang bertujuan untuk mempercepat pemenuhan target penyediaan tanah untuk reforma agraria dan pelaksanaan redistribusi tanah serta legalisasi aset tanah transmigrasi.
Untuk menyelesaikan konflik agraria dan memperkuat perekonomian masyarakat yang menjadi subjek reforma agraria, diperlukan strategi pelaksanaan yang adil, berkelanjutan, partisipatif, transparan, dan akuntabel.
Kementerian ATR/BPN telah mencatat sejumlah pencapaian dalam reforma agraria. Pertama, terkait penyelesaian konflik agraria, telah berhasil melakukan redistribusi tanah dan penyelesaian konflik agraria di 14.968 bidang atau 24 lokasi prioritas dari program Reforma Agraria.
Kedua, terkait legalisasi aset, dalam konteks tanah transmigrasi, telah tercapai legalisasi atas 221.823 bidang tanah, dan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) telah mencapai pendaftaran atas 32.752.528 bidang tanah.
Berita Terkait
-
AHY Hormat ke Jokowi, Prabowo Antre Beri Selamat di Belakang Wapres Ma'ruf Amin
-
Tampil Beringas, Potret Suzuki Jimny Milik AHY yang Sudah Naik Kelas
-
Akhirnya Masuk Jajaran Pemerintah, Berapa Gaji AHY Jadi Menteri ATR/BPN?
-
AHY Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Ahmad Sahroni: Selamat Belajar
-
Berseteru Gegara Diduga Ingin Kudeta Demokrat, Moeldoko 'Raib' saat AHY Dilantik Jokowi di Istana
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat