Suara.com - Kurs rupiah terhadap dolar AS pada Kamis mengalami peningkatan, didorong oleh surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI).
Pada penutupan perdagangan Kamis, rupiah menguat sebesar 45 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.590 per dolar AS, dibandingkan dengan sebelumnya Rp15.635 per dolar AS.
Meskipun neraca transaksi berjalan mengalami defisit, ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa neraca pembayaran secara keseluruhan mencatatkan surplus yang signifikan, mencapai 6,3 miliar dolar AS.
Bank Indonesia melaporkan, neraca pembayaran Indonesia (NPI) keseluruhan tahun 2023 membukukan surplus sebesar 6,3 miliar dolar AS, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus 4 miliar dolar AS, terutama didukung kuatnya kinerja transaksi modal dan finansial.
Perkembangan NPI secara keseluruhan tahun 2023 menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap kuat di tengah masih tingginya ketidakpastian ekonomi global.
Sementara transaksi berjalan tahun 2023 mencatat defisit yang terkendali sebesar 1,6 miliar dolar AS atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB), setelah membukukan surplus sebesar 13,2 miliar dolar AS atau 1 persen dari PDB pada 2022.
Hal ini dampak dari penurunan surplus neraca perdagangan barang, seiring kondisi perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas, serta permintaan domestik yang kuat.
Sedangkan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis naik ke level Rp15.630 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.658 per dolar AS.
Baca Juga: Tak Seperti IHSG, Rupiah Justru Berbalik Loyo Terhadap Dolar AS Jumat Pagi
Berita Terkait
-
Ada Apa dengan Rupiah, Kok Selalu Keok Lawan Dolar AS
-
Masih Tunggu Real Count KPU, Rupiah Lagi-lagi Bertekuk Lutut Terhadap Dolar AS Pagi Ini
-
Rupiah Kembali Merosot Terhadap Dolar AS pada Pagi Ini
-
Rupiah Lagi-lagi Keok Lawan Dolar AS pada Perdagangan Senin Pagi
-
Tak Seperti IHSG, Rupiah Justru Berbalik Loyo Terhadap Dolar AS Jumat Pagi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak