Suara.com - Sebagai upaya dalam mencapai visi Indonesia Maju 2045, pemerintah telah memperkuat komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program inklusif, termasuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kehadiran Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 ini dianggap mampu memberikan dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyebut saat ini pemerintah telah menyusun langkah strategis untuk mewujudkan pilar pembangunan Indonesia tahun 2045. Menurutnya, salah satu yang menjadi fokus adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), termasuk peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat.
“BPJS Kesehatan mendukung berbagai kemajuan, salah satunya melalui data sampel dan penerbitan Jurnal JKN. Data sampel dan Jurnal JKN ini dapat dimanfaatkan bagi kalangan civitas academica, peneliti, kementerian/lembaga, ataupun masyarakat umum untuk melakukan penelitian yang mendalam mengenai berbagai aspek jaminan kesehatan, serta membuka peluang bagi pengembangan kebijakan kesehatan,” kata Ghufron saat memberi materi kuliah umum di Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (28/02).
Ghufron menyebut, dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, terdapat upaya yang signifikan yaitu mengatasi permasalahan gizi di tahun 2025, meningkatkan usia harapan hidup, dan menurunkan angka kesakitan dan menyebabkan kematian.
Dirinya menambahkan, sesuai dengan visi Indonesia Maju 2045, ia juga menggarisbawahi pentingnya kesetaraan dalam layanan kesehatan. Hadirnya Program JKN diharapkan tidak hanya memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat, tetapi juga mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.
"BPJS Kesehatan terus bersinergi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat. Tentu yang kami soroti adalah bagaimana strategi dalam pembangunan kesehatan yang melihat dari pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, hingga fasilitas dan jaminan kesehatan dapat tertata dan berkelanjutan,"
Apalagi saat ini BPJS Kesehatan tengah melakukan upaya transformasi mutu layanan. Upaya tersebut ditujukan agar pelayanan yang diterima oleh peserta dapat semakin mudah, cepat dan semua setara. Salah satu bentuk nyata yang dilakukan BPJS Kesehatan yaitu dengan menetapkan Janji Layanan JKN yang wajib dilakukan oleh seluruh fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.
Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Badri Munir Sukoco berterima kasih kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan yang telah memberikan ilmu kepada seluruh mahasiswa pascasarjana Universitas Airlangga. Menurutnya dengan berbagai latar belakang ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa, bisa menghadirkan solusi atas permasalahan yang terjadi, khususnya di layanan kesehatan.
Badri mengungkapkan, saat ini fokus yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga adalah bagaimana bisa menciptakan generasi dan calon pemimpin baru yang diharapkan mampu berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045. Demi mewujudkan hal tersebut, saat ini Universitas Airlangga telah menghadirkan program studi yang harapannya mendukung pelaksanaan sistem jaminan kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jamin Pelayanan Kesehatan Petugas Pemilu yang Sakit
Adapun program studi tersebut yaitu Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia, Imunologi Sains Hukum dan Pembangunan, Magister Ekonomi Kesehatan (MEK), Magister Imunologi dan Magister Ilmu Forensik.
“Tentu kami berharap seluruh mahasiswa yang hadir bisa berkontribusi bukan hanya sebagai pelaku di bidang kesehatan, tapi sebagai policy maker. Bukan hanya itu, kami juga berharap dengan adanya program studi MEK bisa memberikan dampak positif terhadap kesehatan di Indonesia dan bisa menunjang tugas yang dijalankan BPJS Kesehatan,” jelas Badri.
Berita Terkait
-
Cara Mendaftarkan BPJS Kesehatan Bagi Bayi Baru Lahir
-
Mau Buat SKCK Wajib Punya BPJS Kesehatan, Cek Rinciannya Lengkapnya!
-
Tensi Kabinet Disebut Sempat Memanas, Erick Thohir Ungkap Kondisi Sebenarnya
-
Terungkap! 55 Nama Calon Menteri Prabowo-Gibran di Kabinet Indonesia Emas, Ada Jokowi dan SBY?
-
Dirut BPJS Kesehatan Sebut Peran Penting Data Sampel Bagi Civitas Academica
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam