Suara.com - Sidang Isbat merupakan momen penting dalam penentuan awal bulan Hijriah di Indonesia. Di balik kepentingannya, anggaran sidang Isbat kerap menjadi perbincangan, karena dituding boroskan anggaran negara karena efisiensi penggunaannya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengusulkan agar sidang isbat ditiadakan demi menghemat anggaran negara.
Menurutnya, saat ini keuangan negara sedang tidak baik-baik saja dan penentuan awal bulan bisa dilakukan dengan metode hisab hakiki yang sudah diakui keabsahannya.
Anggaran sidang Isbat bervariasi setiap tahunnya, tergantung jumlah undangan dan lokasi penyelenggaraan. Pada tahun 2024 Kementerian Agama (Kemenag) mengklaim anggarannya tidak mencapai Rp1 miliar.
"Kita ini baru berapa ratus juta kalau dihitung, apalagi ini untuk kepentingan kebersamaan. Lalu kita difitnah, kita pernah dibilang Rp9 miliar itu difitnah," kata Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ismail Fahmi pada akhir pekan lalu di Kantor BRIN.
Anggaran itu digunakan untuk konsumsi dan transportasi, undangan, narasumber, dan panitia, biaya rapat, perlengkapan sidang, dokumentasi hingga publikasi.
Meski demikian beberapa pihak menyebut anggaran sidang Isbat tak luput dari kritik, terutama terkait besarannya. Beberapa pihak menilai bahwa anggaran tersebut dapat dihemat dengan memanfaatkan teknologi dan meminimalisir jumlah undangan.
"Bagi saya kalau untuk kepentingan umat berapa pun. Kami siap berikan yang penting itu untuk kepentingan umat," katanya.
Lebih lanjut, Ismail mengatakan bahwa sidang isbat bukan hanya tentang penentuan awal bulan, tetapi juga sebagai forum silaturahmi dan edukasi bagi umat Islam.
"Sidang isbat menjadi wadah bagi para ahli hisab dan astronomi untuk menyampaikan hasil rukyat dan hisabnya. Selain itu, sidang isbat juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang metode penentuan awal bulan Hijriah," kata Ismail.
Polemik anggaran sidang isbat ini tampaknya masih akan terus berlanjut. Di satu sisi, ada yang ingin sidang isbat ditiadakan demi menghemat anggaran. Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa sidang isbat tetap perlu diadakan sebagai forum silaturahmi dan edukasi bagi umat Islam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Awal Sesi Perdagangan Kamis
-
OJK Lakukan Investigasi Imbas Pembobolan RDN di BCA
-
6 Perumahan Subsidi Murah di Depok, Harga Mulai 140 Jutaan
-
Banyak Wisatawan Asing, Harga Tanah di Negara Ini Mencapai Rp 5,2 Miliar per Meter
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Hati-hati QRIS Bodong, Modus Ini Dipakai Pelaku
-
Perkuat Integrasi Saluran Pembiayaan & Digitalisasi UMKM Smesco Gandeng XSYST
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah