Suara.com - PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), perusahaan telekomunikasi, memulai periode perdagangan rights issue pada 18-22 Maret 2024, di mana mereka akan menerbitkan hingga 171,46 miliar saham baru.
Merza Fachys, selaku Presiden Direktur FREN, menegaskan bahwa rights issue FREN masih berjalan sesuai rencana dan tidak ada rencana pembatalan. "Rights issue masih berlanjut. Tidak ada pembatalan," ujar Merza pada Senin (18/3/2024).
Dengan penerbitan saham baru sebanyak itu, FREN akan menjadi salah satu emiten dengan jumlah saham terbanyak di Bursa Efek.
Dalam prospektusnya, FREN menyatakan akan menerbitkan hingga 171,45 miliar saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp50 per saham, ditawarkan dengan harga Rp50 per saham, sehingga total nilai emisi mencapai Rp8,57 triliun.
Dana yang dihimpun dari rights issue ini, sebesar Rp5,48 triliun, akan digunakan untuk melunasi utang dan bunga pinjaman FREN, sementara sisanya akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan.
Rights issue ini akan membuat FREN menjadi emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak kedua di Bursa Efek Indonesia, setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Saat ini, FREN memiliki 353,3 miliar saham beredar.
Sementara itu, GOTO memiliki 1,2 triliun saham beredar. Saat ini, posisi kedua emiten dengan jumlah saham terbanyak dipegang oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), dengan total saham 371,3 miliar.
Jika rights issue tersebut berhasil terserap sepenuhnya, maka jumlah saham FREN yang beredar akan bertambah menjadi 524,7 miliar saham. Jumlah ini akan membuat FREN menggusur posisi BUMI sebagai emiten dengan jumlah saham terbanyak kedua setelah GOTO di Bursa Efek.
FREN juga menjelaskan bahwa pemegang saham yang tidak mengambil haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi hingga maksimal 29,64% setelah HMETD.
Baca Juga: Pelaku UKM Kini Bisa Manfaatkan Internet Cukup dengan Uang Logam
Berikut adalah jadwal lengkap rights issue FREN:
Periode perdagangan HMETD: 18-22 Maret 2024
Periode pembayaran dan pelaksanaan HMETD: 18-22 Maret 2024
Periode distribusi saham hasil HMETD: 20-26 Maret 2024
Akhir Pembayaran pemesanan saham tambahan: 26 Maret 2024
Penjatahan efek tambahan: 27 Maret 2024
Pembayaran dari pembeli siaga: 27 Maret 2024
Distribusi saham hasil penjatahan: 28 Maret 2024
Pengembalian uang pemesanan: 28 Maret 2024.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Smartfren dan Baicells Kembangkan Solusi Private LTE dan 5G di Indonesia
-
Presdir XL Axiata Dian Siswarini Buka-bukaan soal Isu Merger dengan Smartfren
-
Tingkatkan Keamanan Pelanggan, Operator Telekomunikasi Hadirkan Tiga Layanan API GSMA Open Gateway Initiative
-
Smartfren Home Rosa Diluncurkan, Isi Paket Rp100 Ribuan Bisa Digunakan hingga 32 Perangkat
-
Pelaku UKM Kini Bisa Manfaatkan Internet Cukup dengan Uang Logam
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina