Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menggabungkan BUMN sektor infrastruktur atau BUMN Karya. Nantinya akan ada penggabungan sejumlah perusahaan, sehingga menjadi tersisa tiga BUMN saja.
Terkait hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Dian Sovana menjelaskan, manajemen Brantas Abipraya menyatakan siap mendukung penggabungan BUMN Karya yang telah dinyatakan Menteri BUMN Erick Thohir terkait rencana tersebut.
Rencananya, Brantas Abipraya akan digabungkan dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dan PT Nindya Karya (Persero). Tiga BUMN Karya ini nantinya akan fokus pada sektor Engineering, Procurement, Constructuin (EPC). Spesialisasinya akan diarahkan pada infrastruktur air, rel dan beberapa hal senada lainnya.
"Soal penggabungan ini sudah pernah dinyatakan oleh kementerian. Kami dari Brantas Abipraya juga sudah menerima surat persiapan tersebut," ujar Dian, Jakarta, Kamis (17/4/2024).
"Saat ini, kami perseroan masih menunggu arahan kementerian," imbuhnya.
Adapun mekanisme penggabungan tersebut dalam bentuk holding dan subholding. Dengan belum adanya keputusan perseroan mana yang ditunjuk menjadi induk holding, maka tiga BUMN Karya tersebut masih berpeluang kuat.
Hal ini pun dipertegas Dian Sovana. Menurutnya, Brantas Abipraya selalu siap mengikuti arahan dan keputusan dari pemegang saham, dalam hal ini adalah Kementerian BUMN.
"Brantas Abipraya senantiasa mengutamakan tata kelola perusahaan secara baik dan konsisten untuk mewujudkan perusahaan yang transparan dan akuntabel, Tak hanya itu, kami juga terus berupaya menunjukkan performa kinerja unggul dengan mengimplementasikan best practice serta Good Corporate Governance (GCG), Governance, Risiko, dan Complience (GRC) dalam menjalankan operasionalnya, tentunya juga dengan menjaga cash flow untuk tetap baik dan positif," paparnya.
Bukan tanpa alasan, selama tiga tahun ini, pendapatan usaha BUMN Karya tersebut mengalami kenaikan positif, yaitu dari tahun 2020 - 2021 sebesar 26,74%, 2021-2022 sebesar 29,37% dan 2022-2023 sebesar 33,94%.
Sepanjang tahun 2020 - 2023, Brantas Abipraya pun telah mencatatatkan kinerja gemilang dengan kenaikan laba bersih perusahaan tiap tahunnya. Pada tahun 2020-2021 kenaikan laba sebesar 71.54%; tahun 2021-2022 sebesar 134.46%; dan 2022-2023 kenaikan sebesar 49.14%.
Memperkuat komitmennya sebagai salah satu BUMN Karya terunggul, Brantas Abipraya akan terus bertransformasi menuju living legend company, yang tentunya tidak mudah. Selain menjadi perusahaan yang sehat dengan reputasi positif yang terus dijaga, perusahaan juga berkomitmen untuk teruskan menorehkan banyak prestasi untuk pembangunan bangsa dengan didorong pencapaian luar biasa, serta meraih beragam penghargaan baik di lingkup perusahaan dan pemerintah, serta dari masyarakat.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
-
Telin dan Dialog Axiata Jalin Kerja Sama Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional
-
Erick Thohir Minta PLN Hingga BUMN Farmasi Borong Bahan Baku Imbas Penguatan Dolar AS
-
Tiga Tahun Berturut-Turut, Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
-
Nasib Nelangsa Karyawan Indofarma, Saat Ramadan dan Lebaran Belum Terima Gaji
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar