Suara.com - Awal bulan ini, Tesla Incorporation sebagai produsen mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) merilis angka distribusi atau pengiriman kendaraan pada kuartal pertama yang turun 8,5 persen. Inilah penurunan pertama year-on-year (yoy) dalam empat tahun.
Seperti yang ditunjukkan dalam laporan pendapatan, angka buruk ini berdampak terhadap bisnis Tesla lainnya.
Pendapatan Tesla sendiri menurun 9 persen, yang menandai penurunan terbesar sejak 2012, dengan total 21 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 341,707 miliar pada kuartal pertama.
Total penjualan kendaraan Tesla pada 2023 turun 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih juga tidak lebih baik, turun 55 persen, karena perusahaan menghasilkan 1,1 miliar AS atau setara Rp 16,271 miliar pada kuartal itu.
Dikutip dari Fortune, satu-satunya kabar yang bikin investor tetap menaruh kepercayaan adalah pengumuman Tesla bahwa mereka akan mempercepat peluncuran produksi EV untuk edisi berikutnya.
Bagaimana pun, investor menantikan berita lebih lanjut dari Elon Musk selaku CEO Tesla tentang peluncuran produk baru di pasaran.
Pasalnya, ada laporan bahwa perusahaan ini membatalkan produk mobil passenger car seluruhnya agar bisa berjaya dengan bisnis robo-taxi atau mobil komersial.
Kabar yang beredar, model Tesla terbaru untuk passenger car memiliki banderol terjangkau di bawah 30.000 AS atau sekira Rp 488,2 juta tengah berada di lini produksi.
Akan tetapi, investor tetap saja menyimpan kekhawatiran bahwa Tesla mungkin membatalkan rencana untuk membuat mobil baru dengan harga yang lebih terjangkau tadi.
Baca Juga: Bakal Uji Coba Mei Mendatang, Berapa Sih Harga Internet Starlink Milik Elon Musk?
Pasalnya Elon Musk berulang kali menyampaikan niatnya untuk mengalihkan sebagian besar sumber daya Tesla kepada robo-taxi dan teknologi mobil tanpa pengemudi atau self-driving.
Jadi tidak heran bila investor menolak keras gagasan bahwa Tesla dengan penjualan yang tengah menurun akan menunda peluncuran model barunya demi mengembangkan teknologi yang tidak buru-buru harus segera diaplikasikan.
Sejauh ini, Tesla mengubah jadwal produksi model barunya dari akhir 2025 ke awal tahun 2025, dengan kemungkinan model gres sudah meluncur pada akhir tahun ini.
"Jika seseorang tidak percaya Tesla akan menggarap soal kendaraan otonom, mereka tidak boleh menjadi investor di perusahaan ini," tandas Elon Musk.
Ia memperjelas tesis bahwa investasi perusahaan harus sepenuhnya fokus kepada upaya teknologinya.
Selain model mobil baru, Elon Musk juga memberikan pandangan tentang teknologi self-driving yang sedang dikembangkan Tesla.
Berita Terkait
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T