Suara.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance menebar dividen untuk tahun buku 2023 kepada pemegang saham sebesar Rp 528,96 miliar. Pada tahun 2023, TUGU meraup laba bersih sebesar Rp 1,32 triliun.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengatakan, sebelumnya perseroan telah membayarkan dividen interim kepada para pemegang saham sebesar Rp 90,71 miliar pada 20 Desember 2023.
Dengan demikian, sisa dividen tunai untuk tahun buku 2023 yang akan dibayarkan perseroan adalah Rp438.25 miliar atau sebesar Rp123,26 per saham yang akan dibagikan kepada 3.555.575.600 saham.
"Tanggal pembayaran dividen tunai tersebut pada 29 Mei 2024," ujarnya yang dikutip, Jumat (3/5/2024).
Tatang memamparkan, perseroan mencatatkan pencapai premi bruto secara konsolidasian Rp 7,7 triliun, naik 15% dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,7 triliun.
Sementara, Tugu Insurance per Maret 2024, mencatatkan laba tahun berjalan Rp 241,66 miliar. Sekilas seperti ada penurunan secara year on year (yoy) dari Rp 924,14 miliar pada kuartal I 2023.
Namun, jika menilik Laporan Keterbukaan Informasi yang pernah disampaikan emiten asuransi ini pada BEI tahun lalu, menurunnya angka laba yang tercatat tersebut bukan disebabkan oleh kinerja perseroan.
Melesatnya laba perseroan pada 2023 yang mencapai 1.184,48 persen turut dipengaruhi atas kemenangan pada kasus Citibank NA. Saat itu, Tugu Insurance telah menerima pembayaran atas kemenangan pada kasus pengadilan The Hong Kong of Final Appeal dari Citibank NA sebesar 43,12 juta dolar AS atau setara Rp 645,9 miliar dan masih akan menerima bunga atas kasus tersebut sebesar 31,14 juta dolar AS atau setara Rp 466,4 miliar.
Sehingga, yang dicatat sebagai pendapatan adalah sebesar Rp 1,1 triliun (atau sekitar Rp 850 miliar setelah pajak dan biaya lainnya). Alhasil, pada kuartal I 2023, Tugu Insurance berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 924,14 miliar.
Baca Juga: Cuan, Telkom Bakal Tebar Dividen Rp17,68 Triliun ke Pemegang Saham
Jadi disimpulkan, penurunan secara angka yang terjadi tidaklah ada kaitannya dengan performa kinerja Perseroan. Karena, apabila perbandingan kinerja Laba Tahun Berjalan antara periode kuartal 1 2024 dengan kuartal I 2023 tanpa memasukkan penyelesaian kasus Citibank NA, maka catatan Laba Tahun Berjalan di kuartal I 2024 tetap meningkat signifikan.
Jika tanpa memasukkan pendapatan dari penyelesaian kasus Citibank NA, maka Laba Tahun Berjalan Tugu Insurance naik signifikan 327 persen, yakni dari Rp 56,5 miliar di kuartal 1 2023 menjadi Rp 241,6 miliar di kuartal 1 2024.
"Tahun lalu tercatat pendapatan lain-lain dari penyelesaian kasus hukum antara Tugu Insurance dengan Citibank N.A sebesar Rp 1,1 triliun atau Rp 867,63 miliar setelah pajak dan biaya lainnya sebagaimana yang telah kami laporkan juga melalui kewajiban keterbukaan informasi pada Februari 2023," jelas Tatang.
Adapun premi yang dibukukan Tugu Insurance mencapai Rp 1,97 triliun di kuartal 1 2024, atau naik 22,51% secara yoy dari Rp 1,61 triliun. Dari sisi pendapatan, pendapatan underwriting tercatat sebesar Rp 835,55 miliar, naik 38,07 persen yoy dari sebelumnya Rp 605,17 miliar dan pendapatan investasi tercatat Rp 142,20 miliar atau naik 46,38% secara yoy dari Rp 97,14 miliar.
Terkait pencapaian kinerja pada kuartal I 2024, Tatang merasa bersyukur hingga 31 Maret 2023, kinerja perseroan masih melebihi target yang telah ditetapkan.
Pada periode ini, produksi Premi Bruto Tugu Insurance konsolidasian mayoritas dikontribusikan oleh lini bisnis Fire & Property, lalu diikuti oleh Miscellaneous, Marine Hull dan Onshore.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises