Suara.com - Power Uzbekistan 2024 adalah acara tahunan industri terbesar negara itu, yang dihadiri para profesional dengan jumlah partisipan luar biasa banyak.
Dikutip dari kantor berita Antara, acara yang berlangsung di Tashkent, Uzbekistan pada 14-16 Mei itu dihadiri 400 pelaku usaha dari 34 negara, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung.
Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent, Uzbekistan turut berpartisipasi. Yaitu mempromosikan industri elektronika dan telematika nasional.
Priyadi Arie Nugroho, Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Kamis (16/5/2024) menyampaikan dalam Power Uzbekistan dilibatkan tujuh pelaku usaha dalam negeri kita. Tujuannya menunjukkan daya saing produk mereka di pasar internasional.
Ketujuh peserta negeri kita adalah PT Sharp Electronics Indonesia, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Sinar Baja Elektrik, Bandung Techno Park, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT 3S International, dan PT Indonesia Pomalaa Industry Park.
Menurut Priyadi Arie Nugroho, pameran itu adalah ajang potensial untuk meningkatkan akses pasar produk elektronika dan telematika nasional. Tujuannya agar bisa ekspansi ke wilayah Asia Tengah, serta pasar non-tradisional Indonesia.
"Apalagi saat ini Uzbekistan sedang menyiapkan diri untuk menjadi hub di Asia Tengah dan sekitarnya," kata Priyadi Arie Nugroho.
Sementara itu, Sunaryo Kartadinata, Duta Besar RI untuk Uzbekistan menyampaikan pihaknya siap bekerja sama untuk memfasilitasi kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha. Sekaligus mempromosikan komoditi terbaik Indonesia di Uzbekistan.
Power Uzbekistan 2024 disebutkannya sebagai ajang pertemuan bagi para ahli terkemuka, termasuk dari kementerian, departemen terkait, produsen, serta konsumen. Sehingga keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini diharapkan bisa memacu intensitas kerja sama internasional yang berdampak langsung terhadap peningkatan ekspor.
"Melalui partisipasi tujuh perusahaan nasional di ajang ini, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra," tutup Dubes RI untuk Uzbekistan, Sunaryo Kartadinata.
Berita Terkait
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Pemerintah Putuskan Impor Garam Industri 1,1 Juta Ton, Buat Apa?
-
Honor Power 2 Siap Meluncur Awal Januari, Bawa Desain Mirip iPhone dan Baterai Jumbo 10.080 mAh
-
Dominasi Dua Dekade Berakhir Mobil China Diprediksi Lampaui Penjualan Mobil Jepang di Tahun 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat