Suara.com - Hari Lingkungan Hidup Sedunia jatuh pada Rabu (5/6/2024) dan diperingati di berbagai penjuru dunia. Mulai masyarakat luas, kelembagaan, institusi, serta negara.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga memperingati momentum global ini.
"ATR/BPN siap untuk mendukung segala kebijakan Presiden Joko Widodo dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi yang hijau, termasuk bagaimana kita mempersiapkan regulasi-regulasi instrumen untuk carbon trading," jelas Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan penanaman serentak 100 ribu pohon. Dialokasikan di 479 Kantor Pertanahan di seluruh Tanah Air.
Menurut Menteri ATR/BPN, selain memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kegiatan ini menjadi komitmen akselerasi penurunan emisi karbon.
"Kementerian ATR/BPN sebagai salah satu elemen penting dari pemerintah turut menghadirkan solusi dalam semangat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami lakukan secara serentak penanaman 100 ribu pohon di seluruh Indonesia, dan ini mudah-mudahan bisa berkontribusi pada lingkungan hidup kita," jelas Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara penanaman pohon di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Ia menambahkan penanaman pohon ini akan menjadi sebuah budaya dari lembaga yang dipimpinnya. Dengan harapan membawa manfaat kepada lingkungan sekaligus memberikan nilai tambah perekonomian kepada masyarakat sekitar. Yaitu dengan memanfaatkan lahan kosong supaya lebih produktif.
Selain itu, komitmen mendukung segala kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berorientasi terhadap lingkungan. Seperti mempersiapkan regulasi soal perdagangan karbon (carbon trading).
Untuk pohon, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pilihan jatuh kepada mahoni. Pasalnya, lahan yang dipenuhi pohon ini mampu menyerap karbon dalam jumlah besar. Sehingga selaras visi nol emisi karbon (Net Zero Emission/NZE) yang diharapkan terwujud pada 2050.
Kemudian pilihan lainnya adalah pohon buah yang memberikan manfaat ekonomi pula.
Jumlah pohon yang ditanam di masing-masing daerah sebanyak 200 pohon. Di Kabupaten Bekasi, terdapat dua jenis pohon yang ditanam di atas tanah kosong seluas 1 hektare, yaitu 180 bibit pohon mahoni, dan 20 bibit pohon buah dengan tinggi bibit 50 cm.
Baca Juga: Kekayaan Rupert Murdoch: Raja Media Menikah Lagi di Usia 93 Tahun
Berita Terkait
-
Tren Kuliner 2025: UMKM Lokal Jadi Bintang di Panggung Makanan Dunia
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
-
Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat