Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2024 PT Unilever Indonesia Tbk diwarnai aksi demo para aktivis lingkungan yang mendesak perusahaan untuk menghentikan produksi dan konsumsi sachet plastik.
Aktivis membawa manekin berbentuk 'U' (logo Unilever) yang terbuat dari sampah plastik produk emiten berkode saham UNVR itu.
Kejadian ini terjadi di Kantor Pusat Unilever di Kawasan BSD, Tanggerang pada Kamis (20/6/2024) yang dilakukan kelompok Greenpeace Indonesia.
Dalam akun Instagram Greenpeace Indonesia menyebutkan sampah kemasan plastik ini dikumpulkan selama seminggu terakhir.
"Sampah plastik kemasan plastik @unilleveridn yang telah terkumpul selama seminggu ini tidak kami bawa pulang, tapi langsung kami serahkan pada yang mpunyanya," tulis akun itu.
Aksi ini bertujuan untuk mendesak Unilever untuk bertanggung jawab atas sampah plastik yang mereka hasilkan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam produk-produk mereka.
Greenpeace mencatat bahwa Unilever adalah salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di Indonesia, dengan memproduksi 1.700 sachet plastik per detik.
Sampah plastik yang mencemari lingkungan memiliki dampak yang sangat besar, terutama bagi biota laut. Plastik dapat tertelan oleh hewan laut dan menyebabkan kematian, mencemari rantai makanan, dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Mikroplastik, yang merupakan pecahan kecil plastik, juga dapat mencemari air tanah dan membahayakan kesehatan manusia.
Menurut data World Economic Forum, kemasan plastik sachet menyumbang 16 persen dari sampah plastik yang ditemukan di perairan dan lingkungan Indonesia. Hasil audit merek #breakfreefromplastic pun mengidentifikasi sachet sebagai salah satu jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan.
Baca Juga: Profil Noam Chomsky: Aktivis dan Ahli Bahasa yang Dikabarkan Meninggal, Tapi Dibantah Sang Istri
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen