Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan siap berkolaborasi dalam pemanfaatan sistem data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dimiliki oleh Kementerian PPN/Bappenas.
"SDK Kemnaker siap dikolaborasikan dan dipadupadankan dengan data Regsosek. Sehingga, baik Regsosek maupun SDK dapat saling melengkapi dan memperkaya informasi satu sama lainnya, " katanya, saat menjadi narasumber acara peluncuran sistem data Regsosek bertema "Pemanfaatan Regosek untuk Pentargetan Program Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja", yang digelar oleh Kementerian PPN/Bappenas di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Kesiapan ini disampaikan dalam paparan yang dibacakan oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemnaker, Estiarty Haryani.
Kemnaker memberikan apresiasi kepada Tim Regsosek Bappenas dan Tim Pusat Data dan Teknologi Informasi Ketenagakerjaan, yang telah mulai kolaborasi dan melakukan uji coba pemadanan data Regsosek dengan data ketenagakerjaan yang ada di Kemnaker.
"Ada dua data yang diujicobakan, yaitu data peserta program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) pemula dan peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), " ujar Estiarty.
Pada 2023, menurut TKM Kemnaker, terkonfirmasi sebanyak 483 orang adalah penyandang disabilitas, sedangkan hasil uji coba pemadanan data Kemnaker dengan data Regosek mengkonfirmasi program PBK inklusif terhadap penyandang disabilitas.
Data PBK tahun 2023 Kemnaker, terkonfirmasi dari data Regsosek sebanyak 622 orang adalah penyandang disabilitas. Kemnaker berharap ke depan, Regsosek dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber data untuk pengayaan data dan informasi pada data dasar ekosistem digital SIAPkerja sebagai instrumen pemutakhiran data dalam Pengelolaan SDK.
"Integrasi sistem antara SIAPkerja dan SEPAKAT diharapkan dapat segera dilaksanakan menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di acara ini, " kata Estiarty.
Baca Juga: Perangi Pekerja Anak, Menaker Ida Pimpin Delegasi RI di Konferensi Perburuhan Internasional
Berita Terkait
-
Layanan Imigrasi Gangguan, Menkominfo Akui Masalah di Pusat Data Nasional
-
Waspada! Kanker Serviks Ancam Perempuan Indonesia, Kemnaker Luncurkan Program Pencegahan
-
Terima Kunjungan ILO, Sekjen Kemnaker: Indonesia Butuh Dukungan dalam Pengembangan Tenaga Kerja
-
7 Cara Membersihkan Memori Internal Ponsel yang Penuh Tanpa Hapus Data
-
Menaker : Idul Adha Jadi Momen untuk Saling Berbagi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya