Utang yang melilit hingga menyebabkan perusahaan tekstil Sritex bangkrut ini didominasi oleh utang bank jangka pendek dan utang obligasi yang jatuh tempo hingga mencapai US$1,36 miliar atau setara Rp21,4 triliun.
3. Saham SRIL yang Dibekukan BEI
Pada bulan Oktober 2022 silam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia memutuskan untuk penghentian sementara atau suspensi terhadap perdagangan saham PT Sritex dengan kode saham SRIL di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penghentian sementara tersebut dilakukan lantaran Sritex dianggap tidak memenuhi kewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan kuartal pertama pada 2022 sesuai jadwal yang sudaj ditentukan. Karena itulah, OJK lantas mengambil tindakan suspensi perdagangan terhadap saham Sritex sampai perusahaan memenuhi kewajibannya.
4. Ekuitas Sritex Negatif
Ekuitas negatif (negative equity) dalam sebuah perusahaan bisa terjadi karena jumlah total kewajiban atau hutang perusahaan melebihi jumlah seluruh aset atau kepemilikan perusahaan.
Secara sederhana, kondisi ini terjadi bila perusahaan menjual seluruh asetnya dan menggunakan hasil penjualannya itu untuk melunasi hutangnya, namun masih ada sisa hutang yang tidak bisa terbayarkan, maka perusahaan dicap ekuitas negatif.
Ekuitas negatif yang dialami oleh Sritex hingga membuatnya bangkrut disebut sebagai defisit modal. Sehingga penting untuk dipahami bahwa perusahaan emiten dengan ekuitas negatif seperti PT Sri Rejeki Isman ini bisa membahayakan instrumen saham yang diinvestasikan dalam jangka panjang atau jika seseorang trading-kan dalam jangka pendek.
Nilai negatif ekuitas perusahaan dapat menjadi indikasi jika perusahaan itu di ambang kebangkrutan atau pailit. Dalam kasus yang dialami Sritex, defisit modal yang terjadi sebesar US$320,82 juta atau setara dengan Rp8,49 triliun.
Demikianlah beberapa faktor yang disebut menjadi penyebab Sritex terancam bangkrut. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Mengintip Produk Sritex, Perusahaan Tekstil Pendukung Prabowo-Gibran yang Kini Diduga Terancam Bangkrut
-
Sritex Pabrik Apa? Pabrik Tekstil Terbesar Se-Asia Tenggara, Terlilit Utang hingga Terancam Bangkrut
-
Profil Pabrik Tekstil Sritex: Dulu Bangga All In Prabowo-Gibran, Kini Terancam Gulung Tikar
-
Pabriknya Terancam Bangkrut, Bos Raksasa Tekstil Sritex Memohon Ini ke Gibran
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia