Suara.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha Garuda Indonesia di sektor bengkel pesawat mencatat raihan positif pada kuartal I tahun 2024.
Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi memaparkan, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,69 juta, Angka ini lebih tinggi dibandingkan target GMFI yang sebesar USD 93,69 juta.
"Hal ini menunjukkan komitmen dan dedikasi tim dalam mencapai tingkat keunggulan yang tinggi," ujarnya dalam paparan publik, Jumat (28/6/2024).
GMFI juga mencatatkan Operating Profit Margin yang positif. Kontribusi terbesar pada revenue berasal dari segmen airframe. Di sisi lain, GMFI turut mencatatkan EBITDA positif yang ditunjukkan pada mayoritas segmen, menandakan kekuatan dan keberlanjutan kinerja positif GMFI.
Seiring dengan pencapaian pada kuartal pertama ini, GMFI memiliki proyeksi yang optimis untuk tahun 2024, salah satunya pencapaian revenue yang diharapkan dapat melampaui target RKAP GMFI sebesar USD 389,15 juta.
Selain itu, Andi menyebut, GMFI saat ini sedang melakukan berbagai program untuk perbaikan ekuitas. GMFI saat ini masih mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk melaksanakan modernisasi pesawat Hercules C-130H.
Pada tahun 2023, sebagaimana tahun sebelumnya, GMFI juga dipercaya untuk memelihara pesawat Boeing Business Jet dari Kementerian Sekretariat Negara yang kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2024.
GMFI pun melanjutkan ekspansinya pada sektor pertahanan dengan penambahan kapabilitas untuk merawat helicopter Bell 412, dan untuk proyek pertamanya telah melalui uji fungsi dan uji terbang pada (07/05) setelah menjalani paket pemeliharaan PI 5 years/5000 hours oleh GMFI.
Di awal tahun ini, GMFI pun melakukan penandatanganan kerjasama untuk pengembangan kapabilitas modernisasi helikopter Super Puma dengan Airbus Helicopter. Tidak ketinggalan, GMFI pun mendapatkan kepercayaan untuk merawat pesawat 737NG milik Kepolisian Republik Indonesia.
Baca Juga: Kalah Modis dengan Sepatu On-Hoka, Pendapatan Nike Diperkirakan Anjlok
"GMFI berkomitmen untuk semakin mengokohkan kerja sama dengan pelaku industri pertahanan, baik dalam maupun luar negeri. Kami optimis, seiring berjalannya waktu kapabilitas GMFI akan terus berkembang dan mampu bersaing guna memberikan layanan yang lebih optimal dan berkualitas global," imbuh Andi.
Adapun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Andi menyebut Pangsa pasar global GMFI tahun 2023 diperkirakan sebesar 0,4%, atau mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan pangsa pasar global tahun 2022.
Perubahan tersebut disebabkan oleh mulai pulihnya pasar aviasi pasca pandemi. Pangsa pasar domestik GMFI tahun 2023 diperkirakan sebesar 25%, meningkat dibandingkan dengan perkiraan pangsa pasar domestik tahun 2022.
Hingga akhir tahun 2023, klien di segmen non grup afiliasi adalah maskapai kargo internasional, lessor, perusahaan pembangkit listrik, dan beberapa maskapai internasional lainnya. Pangsa pasar internasional yang dimiliki Perseroan mencakup negara-negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Oceania, dan Afrika.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik